Manado – Dahsyat! Itulah satu kata untuk melukiskan pelaksanaan kegiatan Sola Gracia Community (SGC) dalam Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) Manado, Senin, (13/04/2015) malam di Basecamp Sementara Teling Tingkulu, Belakang GBI Yehuda, Manado.
Semua yang hadir menggunakan konstum/atribut dari salah satu suku atau bangsa yang ada di dunia. Dalam satu sesi ada sejumlah murid mewakili beberapa suku di Indonesia menampilkan fragmen singkat sesuai tema KTB malam ini ‘Malam Budaya; Roh Kudus Pemersatu Suku, Daerah dan Bangsa.
Fragmen menjadi sangat seru, kocak, namun sarat makna ketika para murid mulai ‘beraksi’. Masing-masing menggunakan baju daerah dan berbicara dengan bahasa/ logat daerah Ambon, Minahasa, Papua, Jawa, Betawi dan Batak.
Ceritanya masing-masing baru tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado dan tidak tahu jalan dan tempat tujuan. Terjadi pembicaraan yang ‘nggak nyambung’ . Lalu hadirlah seorang pendeta yang mempersatukan mereka dengan penjelasan yang sederhana sehingga mereka diantarnya ke tujuan yang benar.
Menyimpulkan fragmen itu, Pdt Alam Parirak Sth Mentor SGC yang akrab disapa Bunda, menyampaikan Firman Tuhan dari Kitab 1 Korintus 9:19-23. Dalam pesan Firman dinyatakan supaya setiap murid Yesus Kristus harus bisa menjalin hubungan yang baik tanpa diskriminasi alias membuat perbedaan atas dasar apapun.
“Jangan sukuisme sebab orang yang sukuisme adalah orang yang egois!” pesan Bunda Alam.
Bunda Alam Parirak menuturkan bahwa Sola Gracia Community (SGC) adalah komunitas oikumene bukan gereja atau yayasan. Komunitas artinya kumpulan orang-orang dengan berbagai latarbelakang tetapi dengan satu tujuan yaitu ingin melayani Tuhan. Kegiatan SGC adalah kegiatan antara lain Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) yang berdoa bersama-sama untuk daerah, bangsa dan dunia lalu saling mendoakan jika ada teman yang sedang pergumulan, ada konseling untuk yang sudah berumah tangga juga konseling khusus yang masih jomblo supaya tidak salah pilih jodoh dan bagi yang sudah menikah supaya tetap pada aturan Tuhan sampai menikah nanti.
Kegiatan lainnya SGC bisa dilihat dari websitenya www.sgcfamily.org atau Facebook Group ‘Sola Gracia Community’.
Komunitas ini juga memiliki jadwal penginjilan untuk warga lokal ataupun warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke Manado atau daerah Indonesia lainnya. Inti dari penginjilan adalah mendoakan/ meneguhkan sebanyak mungkin orang supaya percaya Yesus yang adalah Isa Almasih adalah Juruselamat dunia dan semua orang yang percaya kepada Yesus mendapat bagian dalam Kerajaan Surga.
“Semua orang harus berbuat baik dengan iklhas karena Yesus telah lebih dulu memberikan contoh sikap seperti itu,” kata isteri dari Pdt Budianto Daud ini.
Selain itu SGC juga punya program perkunjungan ke kantor-kantor atau organisasi komunitas mana saja yang ingin mendapat ‘siraman Firman Tuhan’
secara gratis. Begitu juga bagi mereka yang ingin dilayani doa supaya mendapat kesembuhan, pelepasan dari ikatan roh jahat, masalah pribadi,
keluarga, pekerjaan, pelayanan pemulihan dan Inner Healing atau penyembuhan luka batin, gratis. “Sola Gracia artinya semua arena Kasih Karunia. SGC
saat ini kami masih mencari satu lokasi yang tepat di Kota Manado dan Jayapura (Papua) untuk dibangun Rumah Sakit Rohani. Tempat ini nantinya
akan berfungsi seperti Rumah Sakit hanya saja rumah sakit untuk yang ‘sakit rohani’ dan yang benar-benar gratis tentunya. Terapi stress itu mahal dan
orang berlomba-lomba mencari psikiater dan psikolog tetapi di dalam Yesus sebenarnya itu gratis hanya saja harus mau jadi murid Yesus Kristus dulu,”
kata Bunda lalu tersenyum.(ads)