
Manado, BeritaManado.com — Beredarnya video salah satu penerima dana lansia yang kampanyekan salah satu pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado di Kelurahan Sindulang Dua menarik perhatian.
Pasalnya, pengambilan video tersebut diduga terjadi saat salah satu warga selesai menerima bantuan dana lansia.
Lurah Sindulang Dua Putera Djaja Salendah SE pun sangat menyayangkan tindakan seorang yang mengedarkan video tersebut.
Putera Djaja Salendah saat diwawancarai BeritaManado.com pada Selasa (24/11/2020) mengatakan, dirinya baru saja mengetahui video tersebut setelah ada yang mengirimkannya lewat WhatsApp.
“Saya pun sempat kaget setelah melihat video ini. Terus terang saya tidak tahu, bukan karena saya mau cari ketenaran atau popularitas,” ucap Putera.
Lanjut Putera, setelah dicari tahu, ternyata video tersebut bukan didokumentasikan pada November ini, melainkan pada tanggal 24 Juli waktu pembagian dana lansia tahap satu, dan bukti fotonya ada.
“Dari sekian yang ada, di Kelurahan Sindulang Dua yang belum tersalur berjumlah 24 orang dan sudah diserahkan kepada Panwas. Jadi video itu bukan video sekarang ini,” ujar Lurah Sindulang Dua.
Lurah menjelaskan, dirinya sudah dipanggil oleh Camat Tuminting untuk mengklarifikasi video tersebut.
“Tadi saya dipanggil ke kecamatan dan sudah saya klarifikasi di Kecamatan dan Panwas terkait video ini, bahwa ini tanggal 24 Juli sebelum ada penetapan paslon. Sedangkan balihonyapun masih ada logo Pemkot dan PKK,” ungkapnya.
Dirinya sangat menyesalkan tindakan dari pengunggah video tersebut yang membuat masalah baru.
“Saya menyesalkan pengunggah video ini. Jangan membuat masalah baru. Saya tidak merekayasa bukti-bukti yang ada pada saya, karena jelas video ini pada bulan Juli,” bebernya.
Secara pribadi dan selaku pemerintah kelurahan, Putera menegaskan, kalau memang kebenaran itu direncanakan olehnya, dirinya pun siap diberhentikan.
“Secara pribadi saya sebagai Lurah kalau memang kebenaran video itu kita yang rencanakan, misalkan saya yang besar-besarkan, saya siap diberhentikan. Karena ini terus terang merugikan banyak orang, tetapi saya minta yang mengunggah tolong, karena ini kejadian tanggal 24 Juli bukan nanti sesudah penetapan,” tegasnya.
Lurah Sindulang Dua ini pun meminta untuk yang mengunggah vidio tersebut agar gentle, jangan merugikan orang lain dan membunuh karakternya.
“Saya minta yang mengunggah video ini untuk gentle. Jangan merugikan orang lain dan jangan membunuh karakter saya. Jujur saja saya tinggal lima tahun bekerja, saya mau tinggalkan kenangan jangan sampai ada cerita “so Lurah itu yang ada beking cilaka patorang”, saya tidak mau,” tegasnya.
Dirinyapun menegaskan kepada kepala lingkungan saat menerima sembako, jika ada yang memakai atribut disuruh pulang.
“Saya sudah menyampaikan kepada kepala lingkungan, jangan sampai saat menerima bantuan ada yang memakai atribut, jika ada suruh pulang. Jangan menyusahkan saya di sini,” tegasnya.
(HardinanSangkoy)