Minut – Masih di awal tahun sikap kritis aktivis Pemuda Minut, William Luntungan, makin tajam dan makin menusuk masuk dalam sistem pemerintahan di Minahasa Utara. Menurut Luntungan, hal ini dilakukannya guna tujuan perbaikan sistem pemerintahan ke arah yang lebih baik.
Tak tanggung-tanggung Ketua LSM Gebrak Minut ini mendesak tim Baperjakat melakukan penataan ulang di tubuh SKPD yang ada. Pasalnya, dalam struktural di sejumlah SKPD di Pemkab Minut berjalan tak normal. Menurutnya, ada kepala SKPD yang jenjang pangkatnya lebih rendah dari bawahannya. “Bapperjakat Minut sebaiknya menata ulang SKPD-SKPD yang masih memiliki struktur bawahan lebih tinggi pangkat dari atasannya, “ tandas Luntungan.
Lanjutnya, hal ini jika dibiarkan bukan tidak mungkin akan menjadi bomerang di SKPD itu sendiri. Persoalan internal seperti halnya conflict of interest bukan tidak mungkin terjadi. “Sangat rancu kalau seorang ‘Letkol’ memiliki anak buah yang berpangkat ‘Kolonel’. Ini bisa berimbas pada kinerja SKPD yang bersangkutan. Sehingga dalam melayani masyarakat tidak mustahil akan jalan di tempat karena persoalan komunikasi dan gengsi,” tegas Luntungan.
Minut – Masih di awal tahun sikap kritis aktivis Pemuda Minut, William Luntungan, makin tajam dan makin menusuk masuk dalam sistem pemerintahan di Minahasa Utara. Menurut Luntungan, hal ini dilakukannya guna tujuan perbaikan sistem pemerintahan ke arah yang lebih baik.
Tak tanggung-tanggung Ketua LSM Gebrak Minut ini mendesak tim Baperjakat melakukan penataan ulang di tubuh SKPD yang ada. Pasalnya, dalam struktural di sejumlah SKPD di Pemkab Minut berjalan tak normal. Menurutnya, ada kepala SKPD yang jenjang pangkatnya lebih rendah dari bawahannya. “Bapperjakat Minut sebaiknya menata ulang SKPD-SKPD yang masih memiliki struktur bawahan lebih tinggi pangkat dari atasannya, “ tandas Luntungan.
Lanjutnya, hal ini jika dibiarkan bukan tidak mungkin akan menjadi bomerang di SKPD itu sendiri. Persoalan internal seperti halnya conflict of interest bukan tidak mungkin terjadi. “Sangat rancu kalau seorang ‘Letkol’ memiliki anak buah yang berpangkat ‘Kolonel’. Ini bisa berimbas pada kinerja SKPD yang bersangkutan. Sehingga dalam melayani masyarakat tidak mustahil akan jalan di tempat karena persoalan komunikasi dan gengsi,” tegas Luntungan.