“Pelebaran Jalan Bukan Solusi”
MANADO – Pelebaran beberapa ruas jalan di kota Manado yang dilakukan pemerintah patut mendapat apresiasi positif. Namun beberapa warga kota menilai pelebaran jalan bukanlah solusi utama mengatasi kemacetan yang semakin lama semakin terasa. Bertumpuknya pusat perdagangan dan bisnis di kawasan pusat kota, jalan Samratulangi dan Boulevard menjadi penyebab utama kronisnya masalah trasportasi kota Manado.
“Tentunya usaha pemerintah melebarkan beberapa ruas jalan di kota Manado patut didukung, namun hal ini bukanlah solusi untuk mengatasi kemacetan,” tutur Gelfrits Lumintang, warga Bumi Nyiur kepada beritamanado, Sabtu (17/12) sore.
PNS Dinas Pariwisata Sitaro ini mengingatkan pemerintah untuk melakukan pemekaran pusat-pusat keramaian dan perdagangan tersebar di sembilan kecamatan di kota Manado. Pusat-pusat perdagangan, bisnis dengan pasar moderen hanya terpusat di kawasan pusat kota, jalan Samratulangi dan Boulevard.
“Selama ini yang dimekarkan hanya pemerintahannya saja, sementara perekonomian dan perdagangan kota tidak dilakukan pemekaran. Misalnya, dulu kota Manado hanya terdiri dari tiga kecamatan, sekarang menjadi sembilan kecamatan, berarti sekarang ada sembilan kepala kecamatan. Tapi pasar-pasar moderen hanya menumpuk di kawasan pusat kota, sementara pasar tradisional tidak mengalami penambahan.
Seharusnya menurut alumnus Smansa ini, pemekaran wilayah salah-satu implementasinya berimbas pada pelayanan ekonomi masyarakat, misalnya, di setiap kecamatan memiliki paling tidak satu pasar stradisional dan satu pasar moderen. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat di semua kecamatan kepada akses ekonomi.
“Sehingga nantinya tidak ada lagi sebutan daerah pinggiran. Sebagai contoh warga Manado yang tinggal di daerah selatan dan barat dari pusat kota ke arah Karombasan dan Malalayang via Samrat dan Boulevard, suasananya berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat Manado yang tinggal di Bailang sampai kecamatan Bunaken,” tukasnya lagi.
Untuk itu Gelfrits berharap rencana pembangunan ringroad dua dan ringroad tiga cepat terealisasi untuk membuka akses transportasi baru di kota Manado. Disamping komitmen pemerintah tidak memberikan ijin pembangunan mall, hotel dan pusat perdagangan baru di kawasan Boulevard dan pusat kota serta mengalihkannya ke kawasan lain dengan akses jalan lancar seperti di ringroad dan jalan ke Bandara Samratulangi.
“Pembangunan pusat perdagangan baru Kawanua City Walk di Mapanget di kawasan Grand Kawanua merupakan contoh baik. Jika kawasan bisnis yang dilengkapi pasar moderen ini selesai, bisa menyerap sebagian masyarakat untuk datang, dengan sendirinya dapat mengurangi kemacetan di pusat kota,” pungkasnya. (jy)