Manado – Walikota Manado Dr GSV Lumentut DEA menyampaikan bahwa dewasa ini tak sedikit pendeta yang berhati pengusaha. Hal ini tentu saja sangat disayangkan, mengingat tugas pendeta erat kaitannya dengan pelayanan jiwa-jiwa.
“Tetapi berbeda dengan Pak Benny Tungka (owner Mega Nusa Lestari-red) yang meskipun seorang pengusaha tetapi berhati pendeta. Dan memang harusnya seperti itu,” ungkapnya di sela-sela pemancangan pembangunan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Megamall Manado siang tadi.
Pembangunan GBI Megamall Manado yang terletak di kawasan belanja ini, menurut Lumentut merupakan sejarah bagi Kota Manado. “Pembangunan gereja di kawasan belanja ini, adalah yang pertama kali. Hal ini akan menunjang wisata religi semakin berkembang. Bukan hanya itu, pembangunan gereja ini akan menjadi bengkel untuk merestorasi dan memperbaiki akhlak masyarakat di Kota Manado,” tukasnya.
Sementara itu, Gembala Sidang GBI Megamall Manado Pdt Honny Supit Sirapanji STh mengatakan bahwa pembangunan gereja merupakan sarana bagi Tuhan untuk mendemonstrasikan kuasaNya. “Dengan membangun Bait Allah, maka Tuhan akan mendemonstrasikan kuasa dan mujizatNya. Akan menjadi rumah pemulihan untuk memperbaiki orang dan mendatangkan sukacita. Bahkan di gereja dapat mengekspresikan hati tanpa halangan,” jelasnya sambil mengutip Hagai 1 : 1.
Selanjutnya dikatakan Yoseph Rengkung bangunan gereja dibangun di atas lahan seluas 1, 200 meter persegi dan luas bangunan 2,763 meter prsegi. “Nantinya bangunan akan menampung 1,200 orang dan biaya totalnya Rp14,5 M,” ujarnya.
Turut hadir dalam pemancangan, artis Diana Nasution dan Minggus Tahitoe, owner Megamas Nusa Lestari Benny Tungka dan Ketua BPD GBI Sulutgo Drs Freddy Lendo sembari berharap pembangunan dapat dirampungkan dalam waktu singkat.(*gn)