MANADO – Sebagai kota yang terus berkembang, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Manado haruslah disiapkan dengan baik agar nantinya ke depan akses masyarakat pada seluruh sentra-sentra baik itu perdagangan, jasa, pemerintahan, pariwisata dan lainnya dapat terakses dengan lancar. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Louis Nangoy, SH, Calon Walikota Manado Periode 2010-2015, ketika berdialog dengan Tim Relawan Louis-Rizali, di Media Center, Selasa (6/7).
“Kita kan sudah bisa melihat perkembangan kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Kedua kota tersebut saat ini sudah cukup padat dan kemacetan adalah “makanan” sehari-hari warganya. Olehnya, sebelum keruwetan itu bertambah, kita harus menyiapkan master plan yang baik,” ungkap Louis.
Menurutnya, master plan memang sangat diperlukan karena cetak biru itu dapat memotret kondisi yang akan terjadi puluhan tahun mendatang. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik yang sudah ada atau yang akan disusun, menjadi sangat signifikan agar pemerataan sentra-sentra yang dimaksud dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Hal senada juga dikemukakan oleh Tory Damantoro dari Masyarakat Transportasi Indonesia. Menurutnya, Manado akan menjadi kota metropolitan yang akan berkembang secara pesat, olehnya dibutuhkan dialog bersama antar berbagai pihak agar RTRW tersebut tersusun secara berkesinambungan dan saling memberikan keuntungan kepada daerah-derah di sekitarnya.
“Harus ada dialog bersama dalam penyusunan dan penguatan RTRW yang sudah ada antara pemerintah kota Manado, dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya, agar RTRW tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas,” ungkap Tory.
Kebijakan itu juga, diharapkan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat sebagai pihak yang tentunya berperan penting di dalamnya. “Walaupun desentralisasi saat ini menjadi hak daerah, tetapi pemerintah pusat memiliki peran yang strategis dalam mendukung penyusunan dan penguatan RTRW sebuah wilayah,” lanjut Tory. Baginya, masukan pemerintah pusat tidak boleh mengabaikan kondisi kedaerahan yang ada, sehingga nilai-nilai lokal yang ada tetap dapat dipertahankan dengan baik. (fer)
MANADO – Sebagai kota yang terus berkembang, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Manado haruslah disiapkan dengan baik agar nantinya ke depan akses masyarakat pada seluruh sentra-sentra baik itu perdagangan, jasa, pemerintahan, pariwisata dan lainnya dapat terakses dengan lancar. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Louis Nangoy, SH, Calon Walikota Manado Periode 2010-2015, ketika berdialog dengan Tim Relawan Louis-Rizali, di Media Center, Selasa (6/7).
“Kita kan sudah bisa melihat perkembangan kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Kedua kota tersebut saat ini sudah cukup padat dan kemacetan adalah “makanan” sehari-hari warganya. Olehnya, sebelum keruwetan itu bertambah, kita harus menyiapkan master plan yang baik,” ungkap Louis.
Menurutnya, master plan memang sangat diperlukan karena cetak biru itu dapat memotret kondisi yang akan terjadi puluhan tahun mendatang. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik yang sudah ada atau yang akan disusun, menjadi sangat signifikan agar pemerataan sentra-sentra yang dimaksud dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Hal senada juga dikemukakan oleh Tory Damantoro dari Masyarakat Transportasi Indonesia. Menurutnya, Manado akan menjadi kota metropolitan yang akan berkembang secara pesat, olehnya dibutuhkan dialog bersama antar berbagai pihak agar RTRW tersebut tersusun secara berkesinambungan dan saling memberikan keuntungan kepada daerah-derah di sekitarnya.
“Harus ada dialog bersama dalam penyusunan dan penguatan RTRW yang sudah ada antara pemerintah kota Manado, dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya, agar RTRW tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas,” ungkap Tory.
Kebijakan itu juga, diharapkan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat sebagai pihak yang tentunya berperan penting di dalamnya. “Walaupun desentralisasi saat ini menjadi hak daerah, tetapi pemerintah pusat memiliki peran yang strategis dalam mendukung penyusunan dan penguatan RTRW sebuah wilayah,” lanjut Tory. Baginya, masukan pemerintah pusat tidak boleh mengabaikan kondisi kedaerahan yang ada, sehingga nilai-nilai lokal yang ada tetap dapat dipertahankan dengan baik. (fer)