Manado – Seakan tak pernah terpikirkan apa yang menjadi bobot dari program “Berenti Jo Bagate” yang dikemukakan oleh Markas Besar Polisi Daerah (Mapolda) Sulawesi Utara. Tujuan dengan adanya program tersebut dengan maksud agar ada kesadaran dari masyarakat untuk meminimalisir kriminal ternyata tidak terimplementasi sama sekali.
Pasalnya tingkat kriminal di daerah ini semakin hari bukannya semakin menurun melainkan semakin meningkat. Terus pertanyaannya siapa yang salah dalam mengimplementasikan program berenti jo bagate?
Pengamat kebijakan publik, Dr Verry Londa SAP MAP kepada beritamanado menuturkan bahwa program tersebut belum dapat dikategorikan sebagai Sebuah program, melainkan hanya slogan belaka.
“Berenti jo bagate tentunya belum Bisa dikategorikan sebagai sebuah program, yang pantasnya kalimat tersebut bisa dijadikan slogan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. Sebab pendekatan yang digunakan dalam kalimat tersebut yaitu pendekatan persuasif berdasarkan nilai-nilai kearifan daerah,” ulas Londa kepada BeritaManado.com.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa yang sangat diperlukan saat ini dalam memberantas tingkat kriminalitas, yakni dengan melakukan sinergitas polisi, masyarakat dan pemerintah daerah.
“Yang diperlukan saat ini sesunguhnya sinergitas dari elemen keamanan, pemerintah serta masyarakat. Maka langka antisipasi yang tepat sebenarnya yaitu dengan penguatan keamanan lingkungan,” lagi papar lulusan cumlaude di program doktor Unpad Bandung ini.(jkf)