Humiang bersama sejumlah relawan Operasi Padam Tangkoko
Bitung – Sejumlah relawan Operasi Padam Tangkoko mendatangi Kantor Walikota Bitung, Kamis (22/10/2015). Kedatangan relawan ini bersama sejumlah personil GMKI Cabang Kota Bitung dengan tujuan menemui petinggi di Kantor Walikota Bitung.
“Kami datang untuk meminta bantuan lewat kartu kawan untuk kebutuhan logistik relawan yang kini sangat terbatas,” kata Koordinator Relawan FKPA Sulut, Wesly Tamasiro.
Tamasiro mengatakan, pihaknya bersama GMKI terpaksa menggalang dana lewat kartu kawan agar kebutuhan logistik untuk relawan bisa terpenuhi. Mengingat saat ini, bantuan yang diberikan BPBD Pemkot Bitung hanya berupa makanan jadi yang kerap kali terlambat diantar.
“Pasokan logistik hanya dalam bentuk makan jadi yang tentu hanya sekali konsumsi. Makanya kami berusaha mencari dana untuk membeli logistik tambahan seperti beras, bumbu dapur, lauk dan bahan bakar untuk memasak,” katanya.
Ditanya soal dana benacana dari Pemkot, Tamasiro mengaku tak tahu menahu soal dana tersebut. Karena ia mengaku hanya makanan jadi lewat BPBD yang selama ini mereka terima, dan selebihnya bantuan dari donatur untuk memenuhi kebutuhan logistik relawan.
“Saat ini kami hanya fokus untuk mencari cara bagaimana agar pasokan logistik terpenuhi, jangan sampai para relawan pulang karena logistik terbatas sedangkan proses pemadaman belum selesai,” katanya.(abinenobm)
Humiang bersama sejumlah relawan Operasi Padam Tangkoko
Bitung – Sejumlah relawan Operasi Padam Tangkoko mendatangi Kantor Walikota Bitung, Kamis (22/10/2015). Kedatangan relawan ini bersama sejumlah personil GMKI Cabang Kota Bitung dengan tujuan menemui petinggi di Kantor Walikota Bitung.
“Kami datang untuk meminta bantuan lewat kartu kawan untuk kebutuhan logistik relawan yang kini sangat terbatas,” kata Koordinator Relawan FKPA Sulut, Wesly Tamasiro.
Tamasiro mengatakan, pihaknya bersama GMKI terpaksa menggalang dana lewat kartu kawan agar kebutuhan logistik untuk relawan bisa terpenuhi. Mengingat saat ini, bantuan yang diberikan BPBD Pemkot Bitung hanya berupa makanan jadi yang kerap kali terlambat diantar.
“Pasokan logistik hanya dalam bentuk makan jadi yang tentu hanya sekali konsumsi. Makanya kami berusaha mencari dana untuk membeli logistik tambahan seperti beras, bumbu dapur, lauk dan bahan bakar untuk memasak,” katanya.
Ditanya soal dana benacana dari Pemkot, Tamasiro mengaku tak tahu menahu soal dana tersebut. Karena ia mengaku hanya makanan jadi lewat BPBD yang selama ini mereka terima, dan selebihnya bantuan dari donatur untuk memenuhi kebutuhan logistik relawan.
“Saat ini kami hanya fokus untuk mencari cara bagaimana agar pasokan logistik terpenuhi, jangan sampai para relawan pulang karena logistik terbatas sedangkan proses pemadaman belum selesai,” katanya.(abinenobm)