Manado – Rabu (6/4/2016), DPRD Sulut menggelar Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2015. LKPJ disampaikan oleh Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw mewakili Gubernur Olly Dondokambey.
Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw pada sambutan pembukaan mengatakan, LKPJ Gubernur bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kepala daerah selang tahun 2015.
“Sehubungan dengan itu rapat paripurna ini untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan pasal 71 ayat 2 undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dan pasal 17 ayat 1 peraturan pemerintah nomor 3 tahun 2007 tentang laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah, LKPJ kepala daerah kepada DPRD dan informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat yang menyatakan bahwa LKPJ akhir tahun anggaran disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir,” ujar Angouw.
Sementara itu Wagub Steven Kandouw saat membacakan LKPJ Gubernur mengatakan, untuk pelaksanaan urusan pendidikan, berbagai kemajuan dan prestasi telah dicapai antara lain: kontribusi rata-rata bersekolah mampu mencapai 9,09 tahun dimana pada tahun sebelumnya hanya 9 tahun. Sedangkan untuk indikator pemberantasan melek huruf kita berhasil meningkatkan capaian sebesar 99,63 persen dibandingkan tahun 2014 99,53 persen.
“Pada aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan kita berhasil melewati capaian tingkat nasional, dimana angka partisipasi kasar (APK) perbandingan antara jumlah siswa sekolah dengan anak usia sekolah untuk SD/MI (Madrasah Ibtidaiyah) mencapai 112.15 persen dan SMP/MTS (Madrasah Tsanawiyah) 103.88 persen, sedangkan nasional masing-masing 110.68 persen untuk SD/MI dan 96.91 persen untuk SMP/MTS,” tutur Kandouw.
Demikian juga untuk tingkat SMA/SMK/MA (Madrasah Aliyah) mencapai 82.02 persen, lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional sebesar 74.63 persen. Angka Partisipasi Murni (APM) mencapai 95.89 persen untuk SD/MI dan 77.26 persen untuk SMP/MTS, serta SMA/SMK/MA 60.06 persen. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dinilai berhasil memicu peningkatan prosentase kelulusan peserta Ujian Nasional mencapai 100 persen untuk SMP/MTS, SMA/MA dan SMK.
Dilain pihak juga terjadi peningkatan kreativitas dan inovasi bakat serta minat peserta didik melalui lomba prestasi siswa maupun tenaga pendidik secara nasional. Berbagai prestasi yang diraih siswa-siswi Sulawesi Utara antara lain: mendapatkan medali perak pada lomba fisika tingkat internasional di Mumbai India atas nama Rhesa Edrick Tendean dari SMA Negeri 9 Manado dan juara 2 lomba debat bahasa Jerman atas nama Aprilia Sumarno dari SMK Negeri 1 Manado.
Di bidang kesenian dan olahraga diantaranya: medali emas lomba musik tradisional (Karawiten) FLS2N tingkat nasional di Palembang dari SMK Negeri 6 Manado, juara 3 bulutangkis putri O2SN SMK tingkat nasional di Makassar atas nama Yesica Supit dari SMK Negeri 1 Manado. Juara 1 lomba olahraga bocce O2SN tingkat nasional di Makassar atas nama Natalia Kawuwung dari SLB C Santa Anna Tomohon (Tuna Grahita), juara harapan 2 lomba pantomim FLS2N tingkat nasional di Palembang atas nama Amelya Warouw dan David Jordan, juara harapan 2 tingkat nasional infrastruktur tataboga atas nama Fransiscus Sukmana dan juara 3 paduan suara tingkat nasional PTK Paudni.
Lanjut Kandouw, di bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah, melalui optimalisasi pengelolaan kebijakan intensifikasi pendapatan daerah telah berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp.937.745.006.157 pada tahun 2014 menjadi Rp.1.012..848.137.232 pada tahun 2015, mengalami peningkatan sebesar 7,41 persen.
“Disamping itu Sulawesi Utara memperoleh dana perimbangan sebesar Rp.1.173.041.386.645 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp.341.971.722.000, sehingga secara keseluruhan total pendapatan daerah sebesar Rp.2.527.861.245.877,” jelas Kandouw
Di bidang Pengelolaan Belanja Daerah, memahami kondisi keuangan yang terbatas, maka prinsip efisiensi dan penghematan serta pengawasan yang ketat dan efektif sesuai ketentuan yang berlaku, senantiasa dikedepankan di berbagai lini dan sektor, sehingga anggaran belanja daerah, sebesar Rp.2.906.338.366.339 hanya digunakan sebesar Rp.2.693.051.062.864, dimana terjadi penghematan anggaran sebesar 7,3 persen.
Sejalan dengan pelambatan perekonomian global dan nasional, perekonomian Sulawesi Utara pada tahun 2015 ditutup melambat dibandingkan tahun 2014.Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tercatat 6,12 persen, lebih rendah 0,19 persen dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 6,31 persen.
“Namun demikian angka pertumbuhan tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat tumbuh 4,7 persen. hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Sulawesi Utara masih kuat dan mampu tumbuk lebih baik dibandingkan dengan daerah lain,” terang Kandouw.
Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw yang memimpin rapat paripurna didampingi Wakil Ketua Stefanus Vreeke Runtu, Marthen Manopo dan Wenny Lumentut. Juga hadir Sekprov Siswa Rachmat Mokodongan, jajaran SKPD, FORKOMPIMDA, Kepala BNN Sumirat Dwiyanto, perwakilan BPK, BPKP, BI, OJK dan masyarakat umum. (jerrypalohoon)