MANADO – Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang, didampingi Direktur Operasi Wilayah Indonesia Timur PT PLN Persero Ir Vickner Sinaga MM dan GM PT PLN Suluttenggo, Ir Wirabumi Kaluti meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bunaken, Minggu (06/02).
Gubernur menyampaikan terima kasih kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah berkomitmen untuk membangun listrik di kepulauan-kepulauan dan daerah perbatasan Sulut dengan memanfaatkan teknologi Solar Cell System (Sistem Tenaga Surya) ini.
“Saya yakin dengan adanya listrik 24 jam di pulau Bunaken, aktivitas ekonomi dan pariwisata di pulau ini yang merupakan ikon wisata Sulut akan lebih menggeliat,” ujarnya.
Gubernur juga meminta masyarakat untuk bersama-sama memelihara sarana yang telah dibangun ini. Masyarakat juga diajak untuk Membayar Listrik tepat waktu dan taat karena biaya ini akan digunakan untuk melakukan perawatan sarana ini.
PLTS Bunaken dibangun diatas lokasi tanah seluas 7 hektar dan terdiri dari rangkaian panel surya yang dibangun berjejer dan mampu menyimpan tenaga surya untuk mengisi battere yang dapat menghasilkan listrik hingga 400 MW.
Mesin Utama yang dibeli dari Australia baru tiba malam sebelumnya dan mesin seberat masing-masing 3 ton tersebut dengan bantuan masyarakat kemudian dapat dipasang dan selesai dinihari sebelum peresmian. Baterai yang digunakan berasal dari Jerman dan panel-panel surya yang dipasang berasal dari Cina.
Semuanya dirakit oleh tenaga-tenaga instruktur terpilih PLN sehingga tepat pada waktunya PLTS ini dapat diresmikan pengoperasiannya. Gubernur dan Direktur Operasi PLN Indonesia Timur kemudian menekan tombol panel pengoperasian mesin PLTS ini dan ketika di “on” listrik tenaga diesel yang selama ini digunakan langsung “off” digantikan oleh tenaga surya. Pada kesempatan ini juga diserahkan bantuan Lampu Super Ekstra Hemat yang walaupun kapasitasnya hanya 3 watt tapi cahanyanya seperti lampu 45 watt.
Ir. Wirabumi Kaluti GM PT PLN wilayah Suluttenggo mengatakan Pulau Bunaken menjadi pulau pertama di Indonesia yang mendapat suplai 100 persen tenaga surya dan dapat digunakan selama 24 jam.
Menurut Kaluti, sebelumnya PLN telah membangun beberapa PLTS di NTB namun masih dibackup dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh PLTS Bunaken memiliki daya terpasang sebesar 400 KW dan mampu mengaliri seluruh perumahan penduduk dan sarana lainnya di Pulau Bunaken.
“Untuk saat ini PLN Suluttenggo juga sedang merampungkan PLTS di Pulau Miangas, Marampit Kabupaten Talaud dan Pulau Makalehi di Sitaro. Kedepan juga sebanyak 14 pulau lainnya di Sulawesi Utara aka dibangun sarana PLTS termasuk Pulau Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen,” imbuhnya.
Ia memperkirakan sebelum tanggal 17 Agustus 2011 PLTS di Miangas, Marampit dan Makalehi juga akan diresmikan peroperasiannya. Dengan tersedianya listrik 24 jam di Pulau Bunaken, diharapkan akan lebih mendorong promosi wisata pulau tersebut yang telah menjadi Ikon Pariwisata Sulut.
Direktur Operasi PT PLN Wilayah Indonesia Timur Ir Vickner Sinaga MM menambahkan, strategi pembangunan listrik kepulauan berbeda dengan listrik di daratan. PLN akan terus mengembangkan teknologi solar cell ini yang sangat cocok untuk pulau-pulau terpencil dan ramah lingkungan.
“Sampai dengan akhir Oktober diharapkan tidak ada lagi daftar tunggu calon pelanggan yang belum terlayani karena kapasitas terpasang listrik PLN di seluruh Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dengan dibangunnya pembangkit-pembangkit listrik baru dan penambahan kapasitas,” jelasnya.
Ia juga mengatakan PLN merancang pelaksanaan Kongres PLN se-Asia Timur dan Pacifik untuk dapat dilaksanakan di Manado. pada Oktober 2011 nanti. (abm)