Pelayanan vaksinasi
Boroko, BeritaManado.com – UPT Goyo sebuah wilayah pedalaman di kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Warga yang kesehariannya berkerja sebagai petani itu merupakan penduduk berdomisili desa Ollot 2.
Untuk tiba di UPT Goyo, pengunjung perlu menyebrangi 1 sungai yang ada di desa Keiamanga.
Di sungai itu, pengunjung yang hendak melintas harus mengunakan jembatan yang masih terbuat dari bambu.
Jembatan bambu itu diketahui telah belasan tahun dijadikan akses utama masyarakat untuk melintasi.
Pelintas yang mengunakan perahu bambu itu pun harus rela mengeluarkan uang sebesar Rp.5000 per orang jika ingin sampai ke sebrang.
Biaya tersebut terhitung untuk pulang balik.
Setiba di sebrang sungai, pengujung masih memerlukan 40 sampai 50 menitan untuk sampai ke UPT Goyo.
Wartawan BeritaManado.com saat meninjau pusat pendidikan SMP Satap Goyo
Akses jalan menuju ke UPT Goyo tidak sebagus jalan pada umumnya, aspal, dan terdapat lampu yang menerangi jalan.
Gelap pada malam hari hingga jalan yang becek, serta penuh bebatuan mungkin akan menjadi keluh kesah.
Menuju ke UPT Goyo, di sisi kiri dan kanan jalan hanya terlihat pepohonan dan lahan pertanian milik warga.
Sepanjang perjalanan, kadang kala kita akan berjumpa dengan para petani.
Pun, selain terkendala akses jalan yang rusak, keberadaan jaringan internet di UPT Goyo kenyatannya tak tersedia.
Garis sinyal yang biasanya penuh terisi masih di pusat keramaian, langsung hilang dengan tulisan ‘No service’ saat tiba di lokasi.
Namun lika-liku kisah di atas nampaknya tak menyurutkan semangat tim kesehatan yang berkerja di Puskesmas Ollot untuk menyasar warga agar ikut vaksinasi.
Senin (1/11/2021) kemarin, tim kesehatan yang dipimpin oleh kepala Puskesmas Ollot Ferawati Sjafar langsung turung menuju wilayah transmigrasi itu.
Dikatakan Kapus Ferawati, gerai vaksinasi Covid-19 dibagi menjadi dua tempat, yang satunya di SMP Satap Goyo kemudian yang satunya di balai UPT Goyo.
“Jumlah warga yang diskrining sebanyak 38 orang, keseluruhan menujukan bisa divaksin,” sebutnya
Ia merincikan, di dosis pertama berjumlah 28 orang, dengan rincian masyarakat rentan 6 orang, umum 15 orang, remaja 5 orang, lansia 2 orang.
Sedangkan, lanjutnya, di dosis ke dua berjumlah 10 orang, dengan rincian masyarakat umut 7 orang, rentan 3 orang.
“Hasil observasi, 38 orang yang di vaksin pulang tanpa keluhan,” kuncinya.
Giat tim kesehatan Puskesmas Ollot dalam menyasar warga agar di vaksin bukan tanpa sebab.
Sebagaimana atensi pemerintah pusat di setiap daerah, termasuk ke pemerintah kabupaten Bolmut.
“Tujuan dari pemberian vaksinasi Covid-19 ini untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok kepada masyarakat,” ujar Bupati Bolmut Depri Pontoh belum lama ini.
Menurut Depri, jika cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah, maka akan terbentuk kekebalan kelompok.
“Selain itu, tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus,” singkatnya.
(Nofriandi Van Gobel)