Manado, BeritaManado.com — Dengan spirit Hinggirlidang Hintakinang Hintarlunang (3H), Lembaga Pemangku Adat Anak Suku Bantik Minanga-Malalayang terpanggil untuk mengaktualisasikan komitmen kemanusian, membantu korban bencana gempa dan tsunami di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Dipimpin oleh Ketua Lembaga Pemangku Adat Anak Suku Bantik Minanga-Malalayang AKBP Drs. Reyno F. Bangkang, M.Si., didampingi Ketua Dewan Adat Berty Monangin, bersama pengurus Lembaga dan Tua-tua Adat, Senin (1/10/2018), bertempat di Rumah Kopi Lapangan Bantik, telah menggelar Rapat Pembentukan Tim Peduli Bencana.
“Sebagai wujud solidaritas sesama anak bangsa yang dilandasi spirit 3H, Lembaga Pemangku Adat Anak Suku Bantik Minanga-Malalayang akan membuka posko bantuan bagi saudara-saudara korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya,” jelas Reyno Bangkang.
Dilanjutkannya, Tim Peduli Bencana akan membuka posko bantuan di Sekretariat Lembaga (Lapangan Bantik Malalayang), semua bantuan dari masyarakat Bantik dicatat dan jika sudah terkumpul, pihak lembaga akan bekerjasama dengan Pemerintah atau yang berkompoten sehingga penyalurannya tepat sasaran.
“Kami berharap seluruh masyarakat Bantik bisa mewujudkan solidaritas lewat bantuan dalam bentuk uang maupun barang seperti pakaian bekas layak pakai, makanan kering (Mie instant dan kue kering), selimut, Air Mineral, dan lain-lain,” kata Reyno Bangkang.
“Bagi masyarakat Bantik yang tergerak untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, bisa mengantar langsung bantuan ke Posko Peduli Bencana atau menghubungi Tim,” sambung Berty Monangin.
Sementara itu, Moldy Sege selaku Ketua Tim Peduli Bencana mengatakan, Nomor kontak yang bisa dihubungi yakni; 0812 444 80 333 (Moldy Sege), 0853 985 88 092 (Jemmy Bajodo).
“Posko Bantuan Peduli Bencana Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, rencananya akan dibuka mulai hari Selasa, tanggal 2 Oktober 2018 selama kurang lebih 1 Minggu,” ujar Moldy Sege.
(Jones Mamitoho)