“Baiklah Saya Tarik Pernyataan Saya”
MANADO – Pernyataan mengejutkan diutarakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulut, Gun Lapadengan terkait aktifitas organisasi Majelis Adat Minahasa (MAM) saat rapat koordinasi, evaluasi dan program kerja SKPD bersama Komisi I DPRD Sulut, Rabu (21/9) sore.
Secara lantang Lapadengan menyebut sepak terjang MAM yang dikomandoi Bert Supit bertujuan mengganti haluan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara federal.
“Jadi mereka (Majelis Adat Minahasa) sudah melakukan pembohongan publik. Tujuan mereka untuk mengganti haluan negara NKRI menjadi federal. Saya sudah laporkan kepada bapak gubernur, dan aparat keamanan sudah bersikap tegas,” tutur Lapadengan.
Pernyataan ini langsung ditanggapi Tonny Kaunang, salah-satu anggota komisi I. “Harap pernyataan bapak kepala kesbang ini langsung dicabut. Sebab kalau kita bicara masalah ini pasti membutuhkan waktu panjang. Sekali lagi pernyataan tadi dicabut karena ini adalah forum resmi,” desak Kaunang.
Pendapat Kaunang didukung Herry Tombeng, anggota komisi lainnya. “Ya benar karena ini forum resmi, apalagi belum ada klarifikasi resmi dari pemerintaah dengan pihak Majelis Adat Minahasa. Belum tentu mereka (MAM) bermaksud mengganti haluan negara. Jadi semua yang berkembang selama ini sifatnya tuduhan,” tukas anggota Fraksi Barindra ini.
Lanjut Tombeng, pihaknya telah melakukan klarifikasi dengan Majelis Adat Minahasa beberapa waktu lalu. Terungkap, aktifitas MAM tidak terkait dengan pergantian dasar negara. “Mereka sudah mengatakan kepada saya, bahwa tidak ada maksud mereka untuk mengganti dasar negara. Mereka tetap berada di NKRI, serta menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945,” tambah Tombeng.
Lapadengan yang mendapat “serangan” kedua legislator ini secara berbesar hati langsung menarik kembali pernyataannya. “Baiklah, saya tarik pernyataan saya,” ujarnya singkat. (jry)