Langowan, BeritaManado.com – Steven Thoyib Kembuan, sebotol air mineral dan Prabowo Subianto, adalah tiga objek utama yang berhasil diabadikan pada 2012 silam.
Waktu itu, Letjen (P) TNI Prabowo Subianto pulang kampung ke Langowan dan melakukan ziarah ke makam sang kakek Benjamin Thomas Sigar, di Desa Tounelet, Kecamatan Langowan Barat.
Sari sekian banyak orang yang menyambutnya, Steven Thoyib Kembuan adalah salah satu yang mendapat kesempatan untuk berada pada jarak sekitar satu meter saja dari sang jenderal.
Satu-satunya yang memisahkannya hanyalah sebotol air mineral dan sebatan sedotan plastik yang diletakkan di atas sebuah meja kecil segi empat, di rumah seorang warga bernama Dani Sumolang.
Selain air mineral, ada juga selembar kertas yang bertuliskan daftar riwayat keluarga dan beberapa foto Prabowo semasa kecil di Langowan.
Dengan kata lain, sebotol air mineral, selembar kertas dan foto-foto itu seakan menjadi saksi bisu pertemuan Bang Thoyib dengan Prabowo Subianto.
Ya, Bang Thoyib adalah sapaan akrab Steven Thoyib, yang kini merupakan Calon Anggota DPRD Kabupaten Minahasa dari Partai Golkar untuk Dapil Langowan Raya.
Kepada BeritaManado.com, Senin (15/1/2024), Bang Thoyib menceritakan sepenggal kisah yang sulit dilupakannya itu.
“Sama seperti beberapa warga Langowan yang menyambutnya, saya pun mengucapkan selamat datang di kampung halaman ibunda tercinta. Tidak ada yang spesial dari percakapan yang berlangsung beberapa menit tersebut. Yang ada hanya obrolan sebagaimana lazimnya seseorang bertemu kawan lama,” ujar Bang Thoyib.
Menurutnya, keberadaan Prabowo Subianto saat itu tidak lepas dari figur ibunda terkasih Dora Sigar yang adalah warga Langowan asli.
Kini, ada momentum lain yang membuat Bang Thoyib bangga.
Hal itu karena sang kawan lama sedang dalam proses perjuangan menjadi Presiden Indonesia yang didampingi seorang anak muda dari Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden.
“Bagi saya yang namanya orang di rantau pastilah jarang pulang. Jarak tempat tinggal Prabowo Subianto saat ini tidak akan mampu mengahapus identitasnya sebagai orang yang berdarah Langowan. Tidak masalah bagi saya meski jarang pulang kampung, tetap saja beliau adalah Langowan asli,” tegas Bang Thoyib.
Usai pertemuan di rumah Dani Sumolang tersebut, agenda pun dilanjutkan ke lokasi makam sang kakek Benjamin Thomas Sigar di Desa Tounelet.
Prabowo diarak warga Langowan dengan menggunakan kendaraan tradisional Bendi, sehingga sempat membuat kondisi lalu lintas di seputaran Gereja Masehi Injili Minahasa Jemaat Schwarz Sentrum Langowan macet.
“Saat itu, belum ada bayangan di pikiran saya beliau akan menjadi seorang calon pemimpin Indonesia. Yang ada hanyalah momen lepas rindu sang jenderal bersama warga Langowan dan juga keluarga. Setidaknya itu adalah bukti bahwa beliau masih menyimpan rasa rindu dalam memori sang jenderal,” ujarnya.
Bang Thoyib pun berharap Prabowo bisa kembali menyapa warga Langowan dalam waktu dekat.
Apakah statusnya sebagai calon atau pun Presiden Indonesia, melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
(Frangki Wullur)