
Manado – Selain menjumpai anak-anak Sulawesi Utara yang sementara mengikuti program magang di Jepang yang tergabung dalam GAMBATTE (Gabungan Alumni Magang Jepang Berusaha Amat Tekun Taat dan Enerjik) Indonesia, Gubernur Olly Dondokambey akan melakukan pertemuan dengan Presiden IM (International Manpower) Japan Mr Yanagishawa, Kamis (30/3/2017).
Baca: Di Jepang, MARCO MAILOOR Ungkap Pengalaman Luar Biasa kepada OLLY DONDOKAMBEY
Menurut pembina GAMBATTE, Medy Lensun, pertemuan dengan Presiden IM Japan, dalam rangka membicarakan program magang ke Jepang dari Provinsi Sulawesi Utara.
“Program ini telah terlaksana sejak tahun 1993 hingga sekarang, atas kerjasama negara Jepang dan Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan RI dengan IM Japan. Sudah 50.000 peserta siswa dari seluruh tanah air magang di Jepang dan sukses jadi pengusaha bahkan pejabat,” jelas Medy Lensun.
Dari Provinsi Sulawesi Utara lanjut Medy Lensun, sudah 700 siswa berhasil magang di Jepang dan sisanya sekarang sedang magang di negara Sakura itu sebanyak 68 peserta dari LPK GAMBATTE KENSHUU INDONESIA.
“Kiranya pemuda pemudi kota Manado dan kabupaten lainya di provinsi Sulut ini, bisa mempersiapkan dirinya untuk magang di Jepang umur 18-26 tahun, tidak bertato, tindik telinga, sehat, karena tahun 2017 ini akan penerimaan magang,” tukas Medy Lensun.
Sebelumnya diberitakan, didampingi Ketua DPRD Andrei Angouw, Sekretaris Komisi 2 Rocky Wowor, Sekprov Edwin Silangen, Kadis Pendidikan Gemmy Kawatu serta pembina GAMBATTE (Gabungan Alumni Magang Jepang Berusaha Amat Tekun Taat dan Enerjik) Indonesia, Medy Lensun, Gubernur Olly Dondokambey menjumpai anak-anak Sulawesi Utara yang sementara mengikuti program magang di Jepang, Minggu (26/3/2017)
Ketika jamuan malam yang dilaksanakan di Osaka, peserta magang menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Olly Dondokambey dan rombongan yang sangat serius mengembangkan program ini, salah-satu peserta Marco Mailoor yang menyampaikan pengalaman luar biasa hingga dia bisa mengikuti program ini.
“Terima-kasih kepada bapak bapak Gubenrur dan bapak Medy Lensun yang memprakarsai program ini hingga bisa dilaksanakan di Boltim dan daerah lainnya di Sulawesi Utara. Selama menjadi kenshusei (siswa magang), kami mendapatkan banyak ilmu, etos kerja dan disiplin kerja orang Jepang,” jelas Marco Mailoor.
Diketahui, program magang ini adalah kerja sama Kemenakertrans, IM Japan dan pemerintah daerah, khusus bagi putra putri lulusan SMA sederajat usia 19-26 tahun tanpa cacat fisik dan mengikuti tes matematika, kesamaptaan, lari, push up, sit up, wawancara dan pemeriksaan kesehatan.
Peserta yang lolos akan mengikuti pendidikan pra magang 2 bulan di daerah, dua bulan di cevest dan bila lulus diberangkatkan ke Jepang. Di Jepang mengikuti pendidikan 1 bulan sebelum bekerja dan selesai pendidikan akan langsung mengikuti program magang selama 3 tahun,
Siswa magang akan mendapatkan tunjangan -+ 15 juta/ bulan dan modal kerja saat menyelesaikan program.
“Kedepan bapak Gubernur akan fokus pengembangan kerja sama IM Japan dan pemerintah provinsi Sulawesi Utara. Bapak Gubernur berencana membuka lowongan magang sebanyak mungkin dan para calon magang akan dididik oleh pemerintah lewat Disnakertrans, agar mereka siap mengikuti perekrutan. Bapak Gubernur juga akan bertemu dengan Presiden IM Japan Mr Yanagishawa,” ujar pembina GAMBATTE, Medy Lensun. (***/JerryPalohoon)