Amurang – Meski DPD II Partai Golkar (PG) Minsel lewat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sebagaimana Juklak PG telah memutuskan mencalonkan Christiany Euginia Paruntu (CEP) sebagai calon bupati Minahasa Selatan 2015-2020.
Namun kabarnya ada bakal calon yang ingin mencoba untuk menyalib hasil Rakerda tersebut. Percobaan ini kemungkinan memanfaatkan penetapan calon dari PDIP yang mengusung CEP.
Apalagi PG hingga kini masih belum mengeluarkan putusan pasca pencalonan tersebut.
Adanya yang mencoba menggantikan CEP sebagai calon dari PG dibenarkan oleh Karel Lakoy. Ketua PK Sinonsayang ini bahkan mengatakan telah dihubungi langsung.
“Yang menghubungi saya adalah kader PG juga, hanya saja bukan berasal dari Minsel. Alasannya sekarang karena sudah tidak ada calon setelah CEP maju lewat PDIP. Kader tersebut menyatakan siap maju dengan Golkar,” jelas Lakoy, Jumat (3/7/2015).
Lakoy menambahkan, selanjutnya dia memintakan dukungan dan restu dari seluruh kader. Namun saya menjawab bahwa sampai sekarang kader PG Minsel masih menghormati hasil Rakerda.
“Hasil Rakerda yang mengusung calon tunggal yakni CEP belum ada perubahan sampai saat ini,” kata dia.
Lakoy juga menegaskan bahwa, memang hingga sekarang PG masih belum ada tanda-tanda diperbolehkan mengusung sendiri pasangan calon. Dikarenakan persoalan internal partai. Hanya saja perpecahan menurut Lakoy ada di pengurus pusat, sedangkan daerah masih satu dan utuh.
“Jadi untuk PG Minsel masih bulat, tidak terpecah. Hanya saja memang secara organisasi kami masih menunggu petunjuk dari DPP soal langkah di Pilkada nanti. Dalam waktu dekat DPD akan gelar rapat terkait itu. Tapi perlu saya katakan kader Golkar sudah seharusnya mendukungg kader Golkar yang bertarung di Pilkada,” paparnya. (sanlylendongan)
Amurang – Meski DPD II Partai Golkar (PG) Minsel lewat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sebagaimana Juklak PG telah memutuskan mencalonkan Christiany Euginia Paruntu (CEP) sebagai calon bupati Minahasa Selatan 2015-2020.
Namun kabarnya ada bakal calon yang ingin mencoba untuk menyalib hasil Rakerda tersebut. Percobaan ini kemungkinan memanfaatkan penetapan calon dari PDIP yang mengusung CEP.
Apalagi PG hingga kini masih belum mengeluarkan putusan pasca pencalonan tersebut.
Adanya yang mencoba menggantikan CEP sebagai calon dari PG dibenarkan oleh Karel Lakoy. Ketua PK Sinonsayang ini bahkan mengatakan telah dihubungi langsung.
“Yang menghubungi saya adalah kader PG juga, hanya saja bukan berasal dari Minsel. Alasannya sekarang karena sudah tidak ada calon setelah CEP maju lewat PDIP. Kader tersebut menyatakan siap maju dengan Golkar,” jelas Lakoy, Jumat (3/7/2015).
Lakoy menambahkan, selanjutnya dia memintakan dukungan dan restu dari seluruh kader. Namun saya menjawab bahwa sampai sekarang kader PG Minsel masih menghormati hasil Rakerda.
“Hasil Rakerda yang mengusung calon tunggal yakni CEP belum ada perubahan sampai saat ini,” kata dia.
Lakoy juga menegaskan bahwa, memang hingga sekarang PG masih belum ada tanda-tanda diperbolehkan mengusung sendiri pasangan calon. Dikarenakan persoalan internal partai. Hanya saja perpecahan menurut Lakoy ada di pengurus pusat, sedangkan daerah masih satu dan utuh.
“Jadi untuk PG Minsel masih bulat, tidak terpecah. Hanya saja memang secara organisasi kami masih menunggu petunjuk dari DPP soal langkah di Pilkada nanti. Dalam waktu dekat DPD akan gelar rapat terkait itu. Tapi perlu saya katakan kader Golkar sudah seharusnya mendukungg kader Golkar yang bertarung di Pilkada,” paparnya. (sanlylendongan)