MANADO – Program Sabtu Tanpa Nasi yang digagas pemerintah, hingga kini belum berbias pada pengurangan komsumsi makanan pokok masyarakat Indonesia tersebut. Buktinya, menurut anggota DPRD Sulut Lexi Solang, terjadi peningkatan komsumsi beras dari masyarakat Indonesia selang lima tahun terakhir.
“Tahun 2005, komsumsi beras masyarakat, 135 kg beras per tahun/kapita, sementara tahun 2010 meningkat menjadi 139 kg beras per tahun/kapita. Bandingkan dengan masyarakat Jepang, hanya 60 kg beras per tahun/perkapita,” ujar Solang kepada wartawan, Rabu (16/03) sore, di ruangan Fraksi Barindra DPRD Sulut.
Menurut Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulut ini, sukses program Sabtu tanpa nasi harus dimulai dari para pimpinan, baik eksekutif dan legislatif. Sembari juga mengajarkan mengurangi komsumsi beras, menggantinya dengan memperbanyak komsumsi sayur dan buah-buahan disamping ikan laut.
Dikatahui, pantauan wartawan, legislator Gerindra ini telah mempraktekkan pengurangan komsumsi nasi, dengan cara membawa makanan dari rumah setiap datang ke gedung dewan.
“Porsi nasi hanya sedikit, justru yang lebih adalah sayur dan buah-buahan,” cetusnya. (jry)