MANADO – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Marlina Moha Siahaan (MMS) diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ruang Rapat Dit Reskrim Mapolda Sulut, Selasa (26/10).
Bupati yang akrab disapa Butet ini diperiksa sebagai saksi dalam dugaan kasus korupsi penyelewengan dana proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) tahun 2006 silam.
Butet keluar dari ruang pemeriksaan pukul 13.00 Wita usai menjalani pemeriksaan kurang lebih 3 jam. Sebelumnya tidak ada wartawan yang melihat Ia masuk karena diduga lewat pintu belakang. Butet-pun ternyata datang bukan dengan mobil dinas melainkan dengan mobil Avanza berwarna abu-abu Metalik bernomor polisi DB 4442 QL.
Usai diperiksa, Butet memberikan keterangan kepada wartawan. “Saya diperiksa KPK sebagai saksi,” tegasnya seraya menebar pesona dengan senyumannya.
Saat ditanya, apakah kasus Damkar? “Iya,” ujarnya. Butet mengatakan ada 3
pertanyaan yang Ia jawab. “Saya diminta tambahan keterangan. Yah, ada sekitar 3 pertanyaan hanya melengkapi (BAP) yang lama,” katanya lalu tersenyum.
Saat ditanya Ia bersaksi untuk siapa? Apakah untuk mantan Mendagri Harry Sabarno atau Alm Hengky Samuel Daud, Butet tak mau menjelaskan.
“Pokoknya bersaksi untuk saksi yang dimintai keterangan,” tandasnya seraya bergegas meninggalkan Mapolda Sulut dengan menggunakan mobil pribadi miliknya. (IS)
MANADO – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Marlina Moha Siahaan (MMS) diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ruang Rapat Dit Reskrim Mapolda Sulut, Selasa (26/10).
Bupati yang akrab disapa Butet ini diperiksa sebagai saksi dalam dugaan kasus korupsi penyelewengan dana proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) tahun 2006 silam.
Butet keluar dari ruang pemeriksaan pukul 13.00 Wita usai menjalani pemeriksaan kurang lebih 3 jam. Sebelumnya tidak ada wartawan yang melihat Ia masuk karena diduga lewat pintu belakang. Butet-pun ternyata datang bukan dengan mobil dinas melainkan dengan mobil Avanza berwarna abu-abu Metalik bernomor polisi DB 4442 QL.
Usai diperiksa, Butet memberikan keterangan kepada wartawan. “Saya diperiksa KPK sebagai saksi,” tegasnya seraya menebar pesona dengan senyumannya.
Saat ditanya, apakah kasus Damkar? “Iya,” ujarnya. Butet mengatakan ada 3
pertanyaan yang Ia jawab. “Saya diminta tambahan keterangan. Yah, ada sekitar 3 pertanyaan hanya melengkapi (BAP) yang lama,” katanya lalu tersenyum.
Saat ditanya Ia bersaksi untuk siapa? Apakah untuk mantan Mendagri Harry Sabarno atau Alm Hengky Samuel Daud, Butet tak mau menjelaskan.
“Pokoknya bersaksi untuk saksi yang dimintai keterangan,” tandasnya seraya bergegas meninggalkan Mapolda Sulut dengan menggunakan mobil pribadi miliknya. (IS)