Manado – Komitmen ekonomi kerakyatan yang digaungkan capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo jika terpilih sebagai presiden RI ternyata tidak terimplementasi baik oleh pemerintah daerah. Pasar tradisional yang merupakan simbol ekonomi kerakyatan tak ditunjang infrastruktur memadai.
Contohnya, Pasar Pinasungkulan Karombasan, salah-satu pasar tradisional tertua di Sulawesi Utara ini dalam ‘kondisi sekarat’. Infrastruktur dalam maupun diluar pasar dalam kondisi rusak. Lapak tidak teratur serta akses masuk berbecek menjadikan para pedagang tidak tertarik berjualan dalam pasar.
“Intinya kami tidak termotivasi berjualan di dalam karena sebagian besar infrastruktur penunjang seperti jalan maupun lapak jualan tidak memenuhi syarat sehingga kami memilih berjualan diluar. Bayangkan saat hujan jalan pasti berbecek serta bau menyengat berakibat pembeli sangat sedikit,” ujar Ratna Amir yang memilih berjualan ikan ditepi jalan.
Pun, infrastruktur jalan umum terpantau BeritaManado.com kondisinya rusak parah. Menurut pemerhati kota Dino Sekoh, pasar tradisional sebagai penunjang utama ekonomi kerakyatan harus mendapatkan perhatian serius pemerintah. “Tak heran masyarakat lebih memilih supermarket karena pasar tradisional di Manado terkesan kotor. Rehabilitasi pasar tradisional harus dilakukan jika ingin menyelamatkan pedagang kecil,” tukasnya. (jerrypalohoon)