Tahuna, BeritaManado.com – Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara Bidang Pariwisata Dino Gobel mengaku kagum saat memberikan materi Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kamis (22/8/2019) di Aula Hotel Tahuna.
Materi tersebut diberikan pada kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Alam di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Dari kegiatan tersebut sebagaimana status yang diunggah di akun Facebook Dino Gobel, bahwa akan ada sebuah komunitas Vloger Youtube.
Dikatakannya, sejumlah Vloger Youtube tersebut lahir dari sebuah desa yang berjarak sekitar satu jam dari Ibukota Tahuna.
Kepada BeritaManado.com, Gobel menuturkan bahwa kegiatan pelatihan tersebut merupakan referensi dari program pengembangan pariwisata Sulawesi Utara secara menyeluruh disamping keberadaan Komunitas Vloger Youtube yang siap mendukung pengembangan sektor pariwisata Sangihe.
Tak hanya itu, melalui kegiatan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe itu seakan memperlihatkan bagaimana daerah ini dengan serius meningkatkan sumber daya manusia sebagai pendukung upaya memajukan sektor pariwisata daerah.
“Hal itu tergambar dari semangat dari Bupati Jabes Ghagana melalui Kadisbudpar Sangihe Jeffrey Tilaar yang sangagt serius untuk menjadikannya sebagai salah satu destinasi unggulan di Sulut. Ini berkat sinergitas, dimana hal itu sanga dibutuhkan untuk terus melahirkan terobosan dan inovasi dalam mengembangkan pariwisata itu sendiri,” ungkap Gobel.
Ditambahkan, dalam pelatihan tersebut diberikan cara-cara untuk menciptakan paket wisata yang dapat dijual ke pasar wisatawan dengan memanfaatkan pangsa pasar wisatawan nusantara dan internasional yang saat ini sedang mengalami tren positif.
“Pengenalan masyarakat di desa-desa tentang pariwisata luar biasa. Hal itu dibuktikan dengan sudah mulai ramainya kunjungan wisatawan di beberapa desa berdasarkan kesaksian warga. Itu bisa terjadi dengan memanfaatkan aspek digital tourism melalui media social Facebook dan lain sebagainya,” tandasnya.
Era digital saat ini memang menjadi incaran pelaku bisnis, termasuk didalamnya pariwisata dan dalam hal ini tinggal bagaimana pemerintah melalui instansi terkait untuk dapat menindaklanjuti lebih serius kedepan.
Diyakininya, bahwa total kunjungan wisatawan yang ditargetkan sekitar 200.000 orang dan jika di Manado saja ada sektiar 10 – 15 ribu, maka Sangihe bisa mengambil minimal 10 persen d ari jumlah itu.
Kepada peserta pelatihan, Gobel juga memberikan materi mengenai strategi pemasaran yang dapat memanfaatkan dunia digital, karena hal itu berdasarkan kecenderungan penggunaan internet dari sekitar 1 miliar traveler per tahun untuk mencari informasi mengenai daerah tujuan wisata.
“Dalam hal ini, Indonesia menargetkan 17 juta dan Sulut 12 ribu wisatawan asing. Sementara itu, untuk wisatawan nusantara berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata RI ada sektiar 13 ribu yang melakukan perjalanan di seluruh wilayah Indonesia dan Sulut baru menargetkan sekitar 3 juta wisatawan per tahun,” katanya.
Untuk Sangihe sendiri menurut Gobel ditargetkan sebanyak 70 persen dari jumlah kunjungan wiatawan di Sulut dengan mengandalkan dunia digital sebagai sarana pemasaran, misalnya dengan searching di Google untuk melihat aneka destinasi wisiata.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sangihe Jeffrey Tilaar menuturkan, sebagai bagian dari Provinsi Sulut, Kabupaten Kepulauan Sangihe harus berbenah diri, guna mempersiapkan segala sesuatu agar tidak ketinggalan .
“Langkah-langkah yang akan kita lakukan antara lain, bagaimana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dimana salah satunya melalui pelatihan seperti pelatihan guide atau pemandu wisata,” kata Jeffrey Tilaar.
Profesi ini diharapkan menjadi salah satu ujung tombak untuk memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan dan dalam hal itu harus tetap menjaga sinergitas dengan pemerintah Provinsi Sulut.
“Dengan modal SDM yang memadai, maka pasti kita akan dapat memberikan yang terbaik kepada para wisatawan yang datang berkunjung. Selain itu, kami juga menyadari pentingnya aspek infrastruktur dan hal-hal lain sebagai penunjang,” tandas Tilaar.
(chris)