MANADO – Rapat koordinasi antara komisi 2 DPRD Sulut bersama Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, Selasa (6/3) siang tadi menghasilkan beberapa kesimpulan, yang salah-satunya mencari solusi peningkatan produksi tanaman pala serta sistem pendistribusian. Tanaman pala Indonesia menguasai 60 persen produksi pala seluruh dunia.
“Pada abad 15 Portugis datang di Indonesia untuk mencari rempah-rempah, dan tanaman pala adalah yang paling dicari waktu itu. Artinya produk tanaman ini sangat dicari di pasaran internasional, bahkan produksi pala dunia 60 persen ada di Indonesia yang sebagian besarnya berasal dari Sulut,” tutur Steven Kandouw, ketua komisi 2 yang memimpin rapat.
Kandouw yang didampingi beberapa anggota komisi, Soenardi Sumantha, Teddy Kumaat, Paul Tirayoh dan Sus Sualang mendorong pihak Dinas Perkebunan yang dipimpin Jenny Karouw untuk mengangkat tanaman pala sebagai sentra produksi komoditas di Sulut.
“Kami mendukung setiap usaha yang dilakukan Dinas Perkebunan dalam rangka peningkatan produksi serta sistem pendistribusian tanaman pala. Kalau perlu bisa diusulkan kepada bapak gubernur untuk menggelar simposium pala sedunia,” tukas Kandouw. (jerry)