JSA belum akan menjawab permasalahan kemacetan Lalu Lintas di Manado hal lain JSA akan mengurangi tujuan dan fungsi dari jalan itu sendiri misalnya Jarak Tempu menjadi tidak efisien sehingga terjadi pemborosan BBM dan Suku Cadang Kendaraan. Dasar saya mengatakan ini karena saya membandingkan dengan kota yg saya sedang tinggal saat ini di Jepang yaitu Kota Saga hampir sama dengan Manado bahkan kendaraan jauh lebih banyak dari Manado sementara jumlah jalannya hampir sama tidak ada sama sekali JSA kecuali pada ruas jalan yg kecil tidak lebih 3m lebarnya. Problem utama dari kemacetan di Manado adalah sbb :1.Ketidak disiplinan pemakai jalan baik pengemudi dan manusia pengguna jalan (berhenti dan menyeberang sesuka hati, parkir dijalan seharusnya jalan bukan untuk tempat parkir,terminal2 bayangan,kecepatan maksimum kendaraan yg tidak boleh diatas 60km/jam utk dalam dan luar kota kecuali express way dan budaya antri saat macet dll 2. Rambu2 lalu lintas yg kurang baik seperti jumlah lampu lalu lintas harusnya disetiap perempatan dan pertigaan ada lampu lalu lintas, marka jalan harusnya utk pertigaan/perampatan jalur yg lurus prioritas sementara yg belok harus menunggu,kurangnya tempat penyeberangan dan masih banyak lain marka jalan sehingga pengemudi menjadi jaman dan mudah serta mengerti dan tidak berani untuk saling mendahului hanya karena adanya marka jalan bisa lihat contoh di Saga Jepang, Tidak ada tanda lalu lintas yg suka menjebak,Jalur Pedestrian/pejalan kaki/trotoar yg lebar sehingga tidak mengambil tempat dibadan jalan seringpula jalur Pedestrian ini masih digunakan sebagai tempat parkir dll 3.Sanksi hukum yg berat bagi pelanggar lalu lintas tidak boleh sogok menyogok, setiap pemilik tempat usaha harus menyediakan tempat parkir kalau tidak pemerintah menyediakan tempat2 parkir sewa karena sempit bisa dibangun tempat parkir bersusun,kontrol yg ketat terhadap kelaikan jalan setiap kendaraan,pengemudi yg mabuk serta melebihi kecepatan dan masih banyak lagi tetapi intinya yg menjadi masalah adalah bukan pada kapasitas tampung jalan dan jumlah kendaraan sehingga dibuat JSA tapi kemacetan menurut saya dengan nilai perbandingan yg saya sebut diatas namun problem utamanya ada pada KETIDAK DISIPLINAN PENGEMUDI,PENGGUNA JALAN dan KETIDAK TEGASAN APARAT TERKAIT serta INFRASTRUKTUR LALU LINTAS YG MASIH KURANG selama ini tidak di tegakkan dengan baik dan benar maka sulit MANADO untuk TIDAK MACET (Kalau Pemerintah & DPRD berminat nanti saya kirimkan Video kondisi berlalu lintas dikota Saga dengan segala Infrastrukturnya untuk menjadi pembanding :hormat, http://fabianmanoppo.blogspot.com http://www.kompasiana.com/fabianjm
JSA belum akan menjawab permasalahan kemacetan Lalu Lintas di Manado hal lain JSA akan mengurangi tujuan dan fungsi dari jalan itu sendiri misalnya Jarak Tempu menjadi tidak efisien sehingga terjadi pemborosan BBM dan Suku Cadang Kendaraan. Dasar saya mengatakan ini karena saya membandingkan dengan kota yg saya sedang tinggal saat ini di Jepang yaitu Kota Saga hampir sama dengan Manado bahkan kendaraan jauh lebih banyak dari Manado sementara jumlah jalannya hampir sama tidak ada sama sekali JSA kecuali pada ruas jalan yg kecil tidak lebih 3m lebarnya. Problem utama dari kemacetan di Manado adalah sbb :1.Ketidak disiplinan pemakai jalan baik pengemudi dan manusia pengguna jalan (berhenti dan menyeberang sesuka hati, parkir dijalan seharusnya jalan bukan untuk tempat parkir,terminal2 bayangan,kecepatan maksimum kendaraan yg tidak boleh diatas 60km/jam utk dalam dan luar kota kecuali express way dan budaya antri saat macet dll 2. Rambu2 lalu lintas yg kurang baik seperti jumlah lampu lalu lintas harusnya disetiap perempatan dan pertigaan ada lampu lalu lintas, marka jalan harusnya utk pertigaan/perampatan jalur yg lurus prioritas sementara yg belok harus menunggu,kurangnya tempat penyeberangan dan masih banyak lain marka jalan sehingga pengemudi menjadi jaman dan mudah serta mengerti dan tidak berani untuk saling mendahului hanya karena adanya marka jalan bisa lihat contoh di Saga Jepang, Tidak ada tanda lalu lintas yg suka menjebak,Jalur Pedestrian/pejalan kaki/trotoar yg lebar sehingga tidak mengambil tempat dibadan jalan seringpula jalur Pedestrian ini masih digunakan sebagai tempat parkir dll 3.Sanksi hukum yg berat bagi pelanggar lalu lintas tidak boleh sogok menyogok, setiap pemilik tempat usaha harus menyediakan tempat parkir kalau tidak pemerintah menyediakan tempat2 parkir sewa karena sempit bisa dibangun tempat parkir bersusun,kontrol yg ketat terhadap kelaikan jalan setiap kendaraan,pengemudi yg mabuk serta melebihi kecepatan dan masih banyak lagi tetapi intinya yg menjadi masalah adalah bukan pada kapasitas tampung jalan dan jumlah kendaraan sehingga dibuat JSA tapi kemacetan menurut saya dengan nilai perbandingan yg saya sebut diatas namun problem utamanya ada pada KETIDAK DISIPLINAN PENGEMUDI,PENGGUNA JALAN dan KETIDAK TEGASAN APARAT TERKAIT serta INFRASTRUKTUR LALU LINTAS YG MASIH KURANG selama ini tidak di tegakkan dengan baik dan benar maka sulit MANADO untuk TIDAK MACET (Kalau Pemerintah & DPRD berminat nanti saya kirimkan Video kondisi berlalu lintas dikota Saga dengan segala Infrastrukturnya untuk menjadi pembanding :hormat, http://fabianmanoppo.blogspot.com http://www.kompasiana.com/fabianjm