Memasuki tahun 2010 Kota Manado mempunyai PR yang tidak sedikit di Bidang Kepariwistaan. Visi Pemkot “Manado Kota Pariwisata Dunia 2010”, masih jauh dari kenyataan. Pemkot Manado sesungguhnya telah terbantukan dengan gebrakan Pemprov Sulut yang telah menanamkan Benih Pariwisata Dunia dengan suksesnya penyelenggaraan iven-iven Skala Internasional di Manado. (WOC, CTI Summit dll.)
Namun sayangnya laju gerak sepak terjang Pemprov Sulut tidak diimbangi oleh Pemkot Manado, sehingga saat ini apa yang kita lihat dari kota Manado, masih sangat sulit untuk dikatakan sebagai salah satu Kota Pariwisata Dunia. Masih banyak aspek yang menjadi kelemahan kota Manado bila ingin mengkategorikan dirinya sebagai Kota Pariwisata Dunia.
Belum terintegrasinya pembangunan kepariwisataan di daerah ini merupakan salah satu faktor penting yang telah terabaikan. Masing-masing Kabupaten-Kota terkesan membangun bidang pariwisata dengan konsep sendiri-sendiri. Belum terlihat suatu Grand Concept of North Sulawesi Tourism Development Program yang di terapkan dalam pembangunan kepariwisataan Sulut. Semua daerah terkesan membangun dengan gayanya sendiri-sendiri dan melakukan promosi secara sendiri-sendiri pula.
Memang upaya ini harus kita hargai, namun dengan tidak memiliki perencanaan yang matang baik secara jangka pendek, menengah dan panjang, maka pembangunan kepariwisataan Sulut akan menjadi tidak terarah dan tidak bertahan lama.
Apalagi Manado sebagai Pintu Gerbang Utara juga belum berbenah diri. Kemacetan lalu lintas, banjir, krisis air bersih, krisis listrik, belum adanya tourism information centre, Rumah Sakit skala Internasional, sanitasi resto dan profesionalisme para pelaku pariwisata yang masih kurang masih menjadi pemandangan umum saat ini.
Bagaimana kita berani menyambut Serbuan Turis Mancanegara dengan kenyataan Kota Manado yang masih belum memenuhi standar “minimal” sebagai sebuah kota pariwisata dunia? Masyarakat tidak lagi bodoh, Pemkot Manado harus mampu menunjukkan hasil upaya dan kerja keras mereka dibidang Pariwisata bukan hanya melalui indikator kuantitas kunjungan turis! Tapi apa yang bisa didapatkan dan dinikmati oleh masyarakat Manado itu sendiri dari pembangunan kepariwisataan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Segala macam promosi dan publikasi serta kunjungan-kunjungan keluar negeri sudah menjadi lagu lama, yang malah terkesan sebagai ajang jalan-jalan tanpa ada hasil yang jelas!
Saat ini masyarakat Manado menginginkan bukti, bahwa ternyata Manado memang sudah menjadi Kota Pariwisata Dunia minimal dengan kenyamanan berlalu lintas, mudahnya mencari informasi (papan-papan petunjuk yang jelas), bersihnya WC-WC umum di Resto-Resto, pelayanan waitress yang sopan, ramah dan berkualitas, angkutan-angkutan umum yang bersih dan taat berlalu lintas, Rumah Sakit yang bersih dan nyaman, taman kota yang asri dan terawat dan yang terpenting adalah terjaga dan terawatnya lokasi-lokasi Wisata Kota yang semua itu bukan hanya akan dinikmati oleh para Turis, tetapi juga oleh masyarakat tuan rumah sendiri.
Semoga memasuki tahun 2010 ini ada sebuah Grand Concept yang akan disiapkan oleh Pemkot dalam menyongsong pergantian Kepala Daerah yang pastinya nanti memiliki Visi yang berbeda pula.
Maju Manado, Viva Manado!
Stefan Obadja Voges
Nyong Manado 1996.