Manado – Ini penjelasan Ketua KPU Kota Manado Sunday Rompas sehubungan kisruh pemindahan logistik KPU berupa kotak suara yang terjadi di Kecamatan Mapanget.
Ditemui BeritaManado.com di lokasi pameran Kayuwatu, Sabtu (20/4/19), Sunday Rompas mengatakan soal pemindahan logistik itu tidak wajib untuk disampaikan pada Parpol atau saksi Parpol.
“Dalam regulasi tidak wajib untuk menyampaikan ke Parpol atau saksi Parpol soal pemindahan logistik, yang terpenting kalau soal pemindahan logistik harus diketahui pengawas Pemilu dan kepolisian,” ujar Rompas.
Sementara soal adanya keterlibatan ASN di lokasi dikatakan Rompas mereka dari sekretariat PPS dan PPK yang merupakan ASN.
“Mereka adalah sekretariat petugas PPS dan PPK, mereka inilah nantinya yang akan berperan pada saat pleno nanti,” tegas Rompas.
Sementara itu ketua PPK Mapanget Deasy Malonda mengatakan pemindahan logistik itu karena jumlah kotak suara yang tidak bisa tertampung di kantor kecamatan sehingga diputuskan dipindahkan ke lokasi pameran.
“Pihak kami melihat jumlah 880 itu untuk kecamatan Mapanget tidak mampu, hingga PPK mengadakan rapat dan dipilih lokasi pameran ini, itu juga sudah dikonfirmasi dengan petugas keamanan dan Panwas kecamatan,” tegas Malonda.
Sementara ketua Bawaslu Manado Marwan Kawinda yang dijumpai di lokasi yang sama mengatakan pemindahan logistik ini dilakukan pada saat itu hujan, sebagian kotak-kotak berada di luar kantor.
“Dari klarifikasi saat itu mau hujan jadi dipindahkan kotak-kotak logistik tersebut ke lokasi lain jadi memang kondisi saat itu urgent,” tandas Kawinda.
Sebelumnya diberitakan, suasana di stand pameran Pemerintah Kota Manado yang terletak di Kayuwatu, Jumat (19/4/2019) hingga Sabtu (20/4/2019) dinihari tadi sempat memanas.
Peristiwa bermula saat kotak suara yang berisi kertas suara hasil pemungutan suara di seluruh TPS yang ada di Kecamatan Mapanget dipindahkan dari Kantor Camat Mapanget ke stand pameran tanpa adanya pemberitahuan kepada pimpinan partai peserta pemilu.
Jelang subuh, situasi makin panas karena pihak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menemukan sejumlah kejanggalan disertai bukti fisik, video dan foto.
Dengan lantang, hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPW PSI Sulut Jurani Rurubua dan Sekretaris DPD PSI kota Manado Rocky Mende yang kemudian viral di media sosial malam hingga subuh tadi.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel pun langsung menuju lokasi dan memimpin langsung pengamanan tempat kota suara diamankan.
Kepada BeritaManado.com, Benny mengatakan, perintah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap logistik pemilu sudah diturunkan kepada jajarannya, termasuk perintah untuk tidak mendekati kotak suara, tak peduli siapapun itu.
“Makanya begitu saya tiba, saya langsung suruh keluar siapapun yang ada didalam karena tidak boleh. Dipindahkan disini kan karena tempatnya lebih representatif, siapapun bisa lihat dari luar, lebih aman dari hujan dan banjir,” ujar Benny.
Benny pun berharap, semua pihak dapat menahan diri, tidak mudah terpengaruh isu negatif yang bisa disebar oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan dapat menghadapi berbagai persoalan khususnya pada pemilu ini sesuai dengan mekanisme yang ada.
Apalagi, pleno tingkat kecamatan dijadwalkan akan dilaksanakan pada Sabtu (20/4/2019) pagi ini.
“Percayalah kami akan mengawal pemilu ini dengan sebaik-baiknya, dengan lancar dan aman,” kata Benny.
(FerryTumimomor)
Baca juga: