Langowan – Penduduk yang pertama – tama mendiami Desa Temboan berasal bagnsa Portugis. Berdasarkan sejarah desa yang ada, negara yang pertama menjajah Indonesia ini datang sekitar abad XVII sekitar tahun 1690. Menurut cerita, orang – orang Portugis tersebut mengambil kayu hitam di sekitar sungai Ranowangko. Kapal orang – orang Portugis itu kandas beberapa hari lamanya karena muatannya terlalu banyak.
Karena persediaan makanan mulai menipis, seorang diantara mereka bernama Luly berupaya mencari bantuan persediaan makanan. Ia berjalan menuju utara namun tidak melewati Desa Palamba atau Desa Atep, karena tidak diketahui kedua wilayah tersebut sudah menjadi area pemukiman. Orang tersebut sampai di negeri Tompaso dan mengajak seorang bernama Kelung untuk membantu mengatasi kapalnya yang karam atau kandas.
Sekembalinya Luly bersama temannya itu, ternyata kapal tersebut sudah tidak ada dengan tidak diketahui penyebabnya. Mereka pun beristirahat di sebuah tempat yang dinamakan Talawatu, karena disitu hanya tumbuh pohon kayu hitam yang besar dan keras. Mereka pun mulai hidup di tempat itu dengan mulai membuka lahan dan bercocok tanam. Karena dirasa tempat itu baik untuk ditinggali, mereka pun mengajak kenalan lainnya untuk tinggal bersama.
Pada tahun 1829, Talawaatu dipimpin oleh seorang kepala kampung bernama Tonaas Tumataw. Talawatu sempat dilanda wabah penyakit kolera dan malaria, sehingga memaksa para penduduk mencari lokasi baru di dataran yang lebih tinggi. Warga kampung Talawatu akhirnya memulai hidup baru di tempat yang sekarang menjadi Desa Temboan. Kata Temboan sendiri dalam bahasa Tountemboan berarti dari ketinggian atau tempat memandang. (***/Frangki Wullur)