Langowan – Nama Desa Palamba konon diambil dari nama sebuah pohon yang bernama Palapa. Sekitar abad ke – XVI masehi, para pengikut Toar dan Lumimuut mengadakan sebuah perjalanan mengelilingi tanah Minahasa. Tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang dikenal sebagai Desa Palamba. Saat itu Desa Palamba masih berupa hutan rimba, sehingga dianggap baik untuk dijadikan tempat beristirahat.
Di tempat itulah orang – orang tersebut mendirikan gubuk (tempat berteduh) dari batang kayu sebagai tiangpenyangga. Untuk atapnya digunakan dedaunan dari pohon kayu yang digunakan. Nama pohon yang dimaksud dalam bahasa Tountemboan bernama Palapa. Konon dari nama inilah sehingga area pemukiman tersebut saat ini bernama Palamba. Akibat persediaan makanan mulai menipis, maka mereka mulai membuka lahan untuk bercocok tanam.
Pisang, umbi – umbian, serta sayuran, merupakan komoditi utama saat itu. Lama kelamaan lahan perkebunan makin luas dan juga jumlah penduduk juga bertambah. Dengan demikian, maka sebagaimana tradisi Minahasa mereka harus mempunyai seorang pemimpin. Sekitar tahun 1600 masehi, Palamba mulai dipimpin oleh seorang dengan gelar adat Tonaas dan Walak. Desa Palamba sendiri diyakini merupakan desa tertua di Langowan. (***/Frangki Wullur)