Tombulu, BeritaManado.com – Yudas akan menyerahkan Yesus untuk ditangkap dan dibunuh.
Demikian awal khotbah ketua BPMJ Pdt. Yudha Kawengian, S.Th, ketika memimpin ibadah Minggu (3/3/2024) pagi, di GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
Pembacaan Alkitab, Yohanes 13: 21-30, “Yesus memperingatkan Yudas”.
“Yesus membasuh satu per satu kaki murid-muridNya sebagai wujud kecintaan dan pelayanan,” jelas Pendeta Yudha.
Yudas adalah murid kepercayaan sebagai pemegang kas, sekarang bendahara.
“Proses penderitaan Yesus dimulai dari penderitaan batin, pengkhianatan Yudas. Yudas telah bertemu imam-imam kepala dan ahli taurat,” kata Pendeta Yudha.
Kehidupan orang percaya harus diletakkan pada perkenanan dan rencana Tuhan.
Berbagai peristiwa dialami manusia dalam kehidupan. Suka, duka, kesenangan dan kesusahan.
“Pengkhianatan sesungguhnya adalah ketidaksetiaan dan ketidaktaatan kepada Allah. Cintailah ibadah,” tandas Pendeta Yudha.
Ibadah sesungguhnya merupakan wujud rasa hormat kepada Yesus pemberi keselamatan.
Memupuk dan memelihara kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan. Iman harus ditumbuhkan melalui peribadatan.
“Semoga umat percaya bisa merenungkan pengorbanan Yesus di minggu sengsara, menghindarkan kita dari pengkhianatan kepada Tuhan Yesus,” pungkas Pendeta Yudha.
Turut hadir Pdt. Hana Ireine Tamunu, S.Th, Pdt. Marthen Sendow, M.Th, wakil ketua jemaat Pnt. Yoppy Warbung, sekretaris Dkn. Lenda Manorek, bendahara Dkn. Vonny Pondaag, Pelsus dan jemaat Kolom 1 hingga 16.
(JerryPalohoon)