Pembacaan Alkitab: Roma 12:2

Kelahiran Yesus selain datang sebagai juruselamat juga membawa pembaharuan budi atau akal kepada setiap manusia, untuk mampu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.
Hanya melalui kasih kita mampu membedakannya. Kelahiran Yesus membawa suatu perdamaian antara manusia dan Allah agar manusia lebih dekat dengan sang ilahi dan meneladani karakter yesus selama berada di dunia.
Disamping itu, pembaharuan diri secara terus-menerus dibutuhkan agar kita mampu memilah mana yang baik sesuai dengan Firman-Nya.
Pembaruan budimu sama seperti membaharaui pikiran atau mindset kita dalam menjalani kehidupan. Pengendalian diri merupakan salah satu cara kita terus mentransformasi pikiran-pikiran kita agar tetap tenang dan sebisa mungkin menjalani hidup dengan pikiran yang matang.
Cara kita berpikir sangat mempengaruhi cara kita menjalani hidup dan mengasihi sesama, karena pikiran adalah inti dari setiap tubuh manusia. Pikiran yang memerintahkan ucapan atau tindakan kita terhadap orang lain.
Untuk itu didalam Roma 12:2 ini sangat menekankan pada pentingnya pembaharuan akal sehat. Anak muda adalah masa dimana kita masih mencari identitas dan tujuan hidup.
Untuk itu, melandaskan diri pada pembaharuan diri dalam kasih dibutuhkan agar anak muda mampu memiliki akal budi yang baik dalam proses kedewasaan iman.
Seperti pada zaman ketika paulus menulis surat ini, ia ingin agar kita jangan lagi menjadi seperti zaman pada waktu itu yang tidak mampu membedakan mana yang baik dan tidak.
Rupanya akal budi atau akal sehat adalah salah satu cara kita mengenal dan mampu mengasihi orang lain. oleh karena itu lewat kelahiran Yesus Kristus, kita diajak untuk mensyukuri segala karya Tuhan yang telah memberikan diri-Nya agar manusia dapat hidup dalam kebaikan lewat transformasi diri dan akal budi secara terus-menerus
Persoalannya, membedakan mana yang baik dan tidak seringkali relatif dalam setiap masyarakat atau individu yang ada.
Untuk itu pegangan atau pendirian kita terhadap apa yang baik itu selalu dijaga agar kita tidak terombang-ambing oleh zaman yang terus berubah dengan cepat.
Apa yang baik, sejatinya bisa kita dapatkan pada salah satu pegangan hidup kita sebagai orang percaya adalah Firman Tuhan. Oleh karena pembaruan akal juga didapat dari seberapa banyak kita membaca Firman, Buku atau ilmu pengetahuan.
Pembaruan akal tidak kita dapat dari seberapa banyak kita menonton video Tiktok, atau youtube yang bisa menghabiskan waktu kita dan membuat otak kecanduan terhadap hal-hal yang sebetulnya tidak produktif bagi anak muda.
Oleh karena itu, sifat eksplorasi diri terhadap hal-hal yang membangkitkan pembaruan akal atau polah pikir kita terhdap dunia sangat menentukan kita sebagai anak muda mampu selektif dan kritis terhadap hal-hal yang kita terima dari luar.
Di zaman post-truth dengan begitu banyaknya informasi yang kita dapat karena tekonologi, dibutuhkan pemikiran kritis agar kita bisa memverikasi data yang kita terima, sehingga tidak termakan pada informasi-informasi negatif apalagi hoax.
Kata akal budi sendiri berasal dari bahasa Yunani ????? (nous) yang juga memiliki arti nalar atau berkaitan dengan intelektual seseorang.
Jadi menjadi intelektual adalah tugas orang Kristen bukan untuk menunjukkan kita hebat tapi memiliki kekritisan untuk membangung Gereja.
Dengan demikian pembaruan diri terhadap pikiran dan pola pikir kita sangat diperlukan bagi anak muda untuk menjadi modal bersama dalam membangung gereja terlebih masyarakat yang lebih luas.
Amin.
Inilah khotbah kristen pemuda di tahun 2023.