Amurang—Warga Desa Sapa Raya Kecamatan Tenga mempertanyakan rehabilitasi gedung sekolahnya. Pasalnya, sekolah yang mendapat dana swasembada sebesar Rp 250 jutaan itu sepertinya ada masalah. Akibatnya, warga desa mempertanyakannya.
‘’Ya benar, SD Negeri Sapa mendapat dana swasembada dari pemerintah. Dana tersebut dikelolah sendiri oleh masing-masing sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah sendiri. Namun demikian, sepertinya oknum Kepala SD Negeri Sapa Tineke Lumintang, SPd sepertinya ingin bermain didalamnya,’’ ujar sumber terpercaya di Desa Sapa saat menghubungi media ini.
Menurut sumber, herannya warga yang ingin melihat langsung keberadaan gedung sekolah pun dibentak-bentak. Bahkan, setelah disampaikan akan diberitakan melalui media cetak, elektronik dan online. Oknum kepsek justru membentak dengan nada keras.
‘’Herannya, oknum kepala SD Negeri Sapa Tineke Lumintang, SPd menyebut nama Dirjen Pendidikan di Mendikbud di Jakarta dengan nama Mansyur. Bahwa, saya punya kenalan dan akan saya sampaikan semua hal ini. Namun demikian, sumber pun menyebut apa hubungannya dengan Dirjen Pendidikan tersebut,’’ jelasnya.
Wartawan beritamanado.com saat menghubungi oknum Kepala SD Negeri Sapa Tineke Lumintang, SPd kaget. Tetapi, justru oknum tersebut melarang wartawan untuk melakukan pengecekan gedung sekolah.
‘’Kalau anda mau datang ke sekolah kami, harus membawa surat tugas dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel. Serta surat tugas wartawan. Kalau tak miliki surat tersebut tak bisa masuk,’’ kata Lumintang.
Sekretaris Dinas Dikpora Minsel Frits MM Sumual, SPd kaget dengan tingkah kepala SD Negeri Sapa. ‘’Tak ada surat tugas yang mengantar wartawan. Wartawan kalau ke sekolah hanya untuk melihat kebenaran laporan warga. Bukan untuk melakukan pengawasan, sebab wartawan bukan penyidik,’’ ungkap Sumual. (and)