Sangihe, BeritaManado.com — Kepala Desa (Kades) Biru, Kecamatan Tabukan Tengah (Tabteng) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ikram Makadolang, tengah menjadi sorotan publik.
Bagaimana tidak, sudah satu bulan lebih sang kapitalaung tidak menampakan batang hidungnya di Kantor Desa Biru.
Akibatnya, segala bentuk pelayanan kepada masyarakat yang harus berhubungan langsung dengan Kepala Desa menjadi terkendala.
Berbagai spekulasi pun mulai bermunculan di kalangan masyarakat desa Biru.
Ada yang mengatakan bahwa kapitalaung berada di Tambang Jayapura, di Papua, dan ada juga yang mengatakan bahwa yang bersangkutan berada di Kota Bitung.
Sekretaris Desa (Sekdes) Biru, Masri Mangempaus ketika disambangi awak media, pada Jumat (24/1/2020) di kantor desa mengaku tidak tahu-menahu mengenai keberadaan Kapitalaung.
“Beliau sudah tidak berada di desa sejak tanggal 22 Desember 2019 lalu, Kapitalaung tidak minta izin atau memberikan surat penugasan kepada saya selaku Sekdes untuk menjabat sementara saat kapitalaung tidak berada di tempat,” aku Mangempaus.
Lanjut Mangempaus, Kapitalaung sempat memberi kabar lewat telepon genggam pada 25 Resember 2019 yang mengabarkan bahwa dia di Bitung sedang ada urusan keluarga.
“Sejak saat itu sampai sekarang tidak ada kontak dari beliau,” ungkapnya.
Senada diungkapkan Kepala Seksi (Kasie) Keuangan Desa Biru, Wahidin Salawati.
Terkait masalah menghilangnya kapitalaung, Salawati juga mengaku tidak tahu keberadaannya sekarang.
“Mengenai isu yang beredar bahwa kapitalaung berada di lokasi tambang Jayapura, Provinsi Papua, saya tidak tahu kebenarannya. Tapi yang saya tahu, saat ini berbagai kegiatan seperti pemberdayaan sektor pertanian dan pertukangan, pelaksanaannya mesti terhenti karena harus menunggu kapitalaung datang,” ungkap Salawati dengan nada kecewa.
Lebih lanjut Salawati sangat menyesalkan karena hal ini sangat merugikan masyarakat dalam hal pelayanan publik.
Sebab ada anggaran tahap 3 tahun 2019 yang belum terlaksana sepenuhnya sampai saat ini, termasuk penyerahan bantuan pemberdayaan kepada kelompok pertukangan dan pertanian yang belum terealisasi, walau sebagian sudah dibelanjakan, tapi tetap menunggu kapitalaung.
Salawati merincikan, tahun 2019 yang lalu, ada proyek dana desa (Dandes) yaitu pembangunan 29 unit jamban namun tidak terlaksana dengan baik dikarenakan ada 2 jamban yang pembangunannya memakai bahan material milik masyarakat dengan status pinjam dan sebenarnya harus diganti oleh pemerintah desa.
“Laporannya yang masuk ke kasie keuangan sudah selesai, tapi untuk urusan pinjaman material bangunan itu pembicaraan dengan Kapitalaung,” tegasnya.
Saat ini masyarakat menunggu kehadiran kapitalaung untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di desa.
Informasi yang berhasil dihimpun, sebelum terpilih menjadi Kepala Desa Biru, Ikram Makadolang adalah orang yang bergelut di dunia pertambangan, dan pernah bekerja di pertambangan Kendari, Sulawesi Selatan tahun 2014 silam.
(Erick Sahabat)