Minut, BeritaManado.com – Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi mengunjungi Kantor SAR Manado, di Desa Kaasar Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (17/3/2022).
Henri Alfiandi mengatakan, SAR Manado yang melingkupi seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara, menjadi salah satu perhatian dari pusat karena struktur yang terdiri dari pulau-pulau dan daratan yang luas.
“Saya ingin mengunjungi seluruh kantor SAR di Indonesia. Apalagi di Manado ini kan kondisinya banyak pulau-pulau. Sering sekali kecelakaan yang ada di Sulut terjadi di atas permukaan air,” kata Henri.
Berdasarkan hasil pengamatan itu, Henri menyebutkan akan menambah alat utama (alut) di perairan mulai dari alat selam, alat pencari, kapal, dermaga, dan tambahan pos SAR.
“Perlu ditingkatkan alut terutama di perairan juga harus dibuat road map, perencanaan. Kita harus bekerjasama dengan pemerintah daerah, dengan instansi-instansi,” jelas perwira tinggi TNI-AU ini.
Jendral bintang tiga ini mengingatkan, Basarnas sebagai warga korps baju oranye merupakan anggota yang memiliki nilai yang tinggi di masyarakat dalam kerja-kerja kemanusiaan.
“Tugas search and rescue atau mencari dan menyelamatkan orang, tugasnya sangat mulia, tugas dimana kita mengabdikan diri kita untuk masyarakat. Tidak semua orang bisa pakai baju kebanggaan kita ini, oranye,” ujar Henri.
Olehnya, dalam melakukan tugas penyelamatan, seorang rescuer tidak boleh memilih-milih siapa yang akan dibantu.
“Coba anda bayangkan, saat ada yang minta tolong, namun anda datang terlambat. Atau keluarga anda yang minta tolong, tidak ada yang bantu. Tidak mau kan? Makanya, jangan pilih-pilih, jangan lihat agamanya, sukunya, pekerjaannya, atau partainya apa. Semua sama,” tegas Henri.
Di akhir pertemuan, alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988 itu mengingatkan komponen Basarnas Manado untuk bekerja dengan tulus, penuh dedikasi dan tidak berhenti belajar.
“Jika wilayah lagi aman-aman, coba datang ke pantai. Latihan berenang 1 kilometer, 2 kilometer. Coba sosialisasi ke nelayan-nelayan di pesisir, untuk memakai pelampung saat memancing agar jika musibah datang, kita tahu apa yang harus dilakukan, kita meminimalisir resiko,” pesannya.
Kedatangan Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi disambut gembira Kepala Kantor SAR Manado Suhri Sinaga beserta jajaran.
Pada kesempatan itu, Sinaga menyampaikan beberapa hal terkait tantangan SAR Manado.
Salah satunya yaitu jauhnya jarak antara Manado menuju wilayah kepulauan di Nusa Utara yang berbatasan dengan Filipina.
Nusa Utara terdiri dari tiga Kabupaten Kepulauan, yaitu Sangihe, Talaud dan Sitaro, jaraknya bisa ditempuh dalam 8 jam dari Manado.
“Jika ada musibah, kami kesulitan untuk mengevakuasi dengan cepat. Usulan sudah disampaikan kepada Bupati Sangihe agar ada dukungan anggaran untuk pembentukan Kantor SAR Sangihe,” ujar Sinaga.
Diketahui saat ini, Basarnas Manado memiliki 120 personel, sudah termasuk pegawai yang baru direkrut tahun 2021.
Usai pertemuan bersama personel Basarnas Manado, Henri Alfiandi menghadiri Pendidikan dan Latihan (Diklat) Nasional Penanggulangan Bencana wilayah Indonesia Timur di Likupang, yang digelar PDI Perjuangan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, 15-21 Maret 2022.
(Finda Muhtar)