Tondano – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) khusus di Kabupaten Minahasa diyakini tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap pembangunan dan kehidupan masyarakat. Demikian pendapat dari Ivonne Andries, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa.
Menurut Andries, untuk beberapa hari kedepan sejak diberlakukannya tarif baru BBM reaksi masyarakat pasti akan terasa cukup memberatkan. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, hal itu pasti akan normal dengan sendirinya. Hal tersebut dengan pengalaman dengan kejadian serupa pada tahun – tahun yang sudah lewat.
“Khusus untuk harga BBM di Indonesia sekalipun sudah dinaaikkan, tetap saja masih merupakan harga paling rendah jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, Korea, dan Jepang. Di luar negeri bahkan adan yang mencapay Rp 20 ribu per liter. Namun demikian tidak pernah terdengar warga di negara tersebut melakukan demo karena mahalnya harga BBM,” kata Andries.(ang)