Bitung – Tim Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendatangi SDN Impres 7/38 Girian Weru Dua Rabu (23/08/2017).
Tim yang berjumlah delapan orang itu datang untuk meninjau dan belajar penerapan PPK bersama puluhan kepala sekolah dari Sulut dan Gorontalo mengingat SDN Impres 7/38 pilot project implementasi PPK.
Menurut salah satu Tim Pengembangan PPK Kemendikbud, Donny Koesuma, SDN Inpres 7/83 Girian Weru Dua sudah setahun menjadi pilot project implementasi PPK.
“Para kapala sekolah yang ikut telah mendapat bimbingan berupa materi kelas dari kami, sekaligus melihat dari dekat seperti apa sekolah yang telah melaksanakan PPK agar merekabisa menerapkan pada sekolahnya masing-masing,” kata Donny.
Donny menjelaskan, penerapan PPK disesuaikan dengan karakter sekolah dan lingkungan setempat sekaligus menepis isu negatif dan pemahaman keliru terkait penerapan Full Day School.
“Nggak harus dipaksakan sekolah yang menerapkan PPK, harus lima hari saja karena enam hari juga bisa. Intinya penguatan karakter dari peserta didik,” katanya.
Soal penerapan PPK di SDN Impres 7/83, ia mengatakan sangat menggembirakan karena sudah beberapa kali pergantian kepala sekolah tapi PPK tetap jalan.
“Di sekolah ini saya lihat ada pengembangan karakter bermacam-macam, salah satunya adalah Polisi Cilik. Jika sekolah lain juga ingin menerapkan PPK lantas jauh dari Polres misalnya, bisa dialihkan ke yang lain, misalnya pasukan Jumantik yang bekerja sama dengan Puskesmas terdekat,” katanya.
Ketua Komite Sekolah SDN Inpres Girian Weru Dua, Desly Sumampouw, menjelaskan, penerapan PPK di sekolah tersebut melibatkan orang tua murid yang juga sangat mendukung.
“Kita sebagai orang tua yang tergabung dalam Komite sekolah mendukung penerapannya, sehingga kegiatan ini bisa berjalan sebagaimana yang terlihat sekarang,” katanya.(abinenobm)