Manado, BeritaManado.com — Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali melucurkan program digitalisasi pasar di Manado.
Kali ini peluncuran dilakukan di Pasar Paal Dua dengan menggandeng langsung Bank Indonesia, dan telah dimulai pada 25 Februari 2021, sebelumnya dilakukan di Pasar Bersehati Manado.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, peluncuran, kampanye dan pelatihan digitalisasi pasar adalah sesuatu yang harus dilakukan sebagai bentuk transformasi perdagangan masyarakat Indonesia.
Tujuannya adalah untuk semakin mengakrabkan penggunaan teknologi kepada pelaku pasar rakyat sekaligus tindakan untuk meminimalkan penularan Covid-19 khususnya di pasar.
“Transformasi dengan memanfaatkan teknologi itu adalah sebuah keharusan. Dunia kita makin modern dan teknologi membuat kita bisa bekerja lebih efisien. Ini tentu akan meningkatkan kapasitas dan daya saing juga bagi pedagang karena mereka bisa bertransaksi dan menyediakan kebutuhan masyarakat dengan lebih efisien,” ujar Jerry dalam keterangannya, sebagaimana diberitakan suara.com, jaringan BeritaManado.com, Selasa (2/3/2021).
Bank Indonesia sendiri menargetkan peningkatan penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sarana pembayaran hingga 12 juta merchant di tahun 2021.
Sampai dengan Desember 2020, total merchant yang sudah menggunakan QRIS mencapai 5.781.112.
Di Sulawesi Utara ada 41.803 UMKM yang menggunakan QRIS atau 14 persen dari seluruh UMKM yang ada.
Pada tahun 2021 diharapkan angkanya bisa meningkat tajam mengingat kemajuan teknologi juga semakin cepat.
Digitalisasi pasar ini menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat diharapkan menjadi sinergi yang meningkatkan pencapaian itu.
Itu sebabnya Arbonas berharap, Kemendag terus meningkatkan kampanye dan pelatihan penggunaan QRIS di sektor perdagangan UMKM dan pasar rakyat di Sulut.
Apalagi, Wamendag Jerry Sambuaga juga merupakan putra daerah asli Sulut sehingga memberikan keuntungan karena adanya ikatan sosial dan kepercayaan dari stake holder terhadap peran Wamendag.
“Dengan strategi 3 OK, Optimalisasi Outcome, optimalisasi kinerja, optimalisasi SDM dengan Kolaborasi, Kemitraan dan Komunikasi lintas sektor lintas instansi dengan pemerintah daerah, PJSP bank dan non bank, serta pihak-pihak terkait lainnya, KPw BI Provinsi Sulawesi Utara optimis harapan tersebut dapat tercapai,” kata Arbonas.
(suara.com/srisurya)