Manado – Kekalahan Fauzi Bowo sebagai incumbent dalam pertarungan putaran kedua di pemilihan gubernur DKI Jakarta tentunya menjadi cerminan sekaligus warning bagi para incumbent di daerah-daerah yang ada di Indonesia dalam menghadapi pemilihan kepala daerah, baik di tingkatan provinsi maupun kabupaten/kota. Hal ini diutarakan oleh akademisi Fisip Unsrat, Dr Ferry Liando SIP MSi kepada beritamanado.com.
“Jakarta merupakan miniaturnya Indonesia, dan pemilihan kepala daerah di Jakarta yang dimenangkan oleh Joko Widodo tentunya menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh kontestan yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah, terutama yang berposisi sebagai incumbent,” kata Ferry Liando
Menurutnya, bahwa apa yang dialami oleh Fauzi Bowo merupakan cerminan ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinannya selama menjabat sebagai gubernur.
“Dilain sisi kekalahan Fauzi Bowo merupakan puncak kemarahan rakyat yang selama ini mengharapkan perubahan tentang Jakarta yang baru, dan hal ini bisa saja berimbas kepada kandidat-kandidat yang incumbent di daerah-daerah karena selama kepemimpinan mereka terus dipantau oleh rakyat,” lagi papar Ferry sapaan akrabnya.(jkf)