Manado – Ratusan massa yang merupakan gabungan ormas Sulut dan partisipan masyarakat adat, Rabu (26/10/2016) siang hingga sore tadi melaksanakan aksi damai di kawasan kaki jembatan Soekarno atau tepatnya lokasi pembangunan Wisata Religi.
Dalam orasinya, massa tidak mempermasalahkan adanya bangunan masjid di lokasi tersebut, tapi hanya mempertanyakan status lahan mengingat hingga saat ini pembangunan wisata religi yang bisa menjadi ikon kerukunan antar umat beragama di Manado tidak kunjung dibangun.
Aksi damai ini pun mendapat pengawalan penuh pihak kepolisian dan Kodim 1309/Manado, bahkan Kapolresta Manado Kombes Pol Hisar Siallagan dan Dandim 1309/Manado Letkol Arm Johanes Toar Pioh turun langsung bersama para anggotanya hingga menjadi mediator.
Kepada BeritaManado.com, Kombes Pol Hisar Siallagan mengatakan, aksi tersebut berlangsung dengan aman hingga selesai, meski pihak pemerintah kota Manado masih harus menjawab pertanyaan massa.
“Tuntutannya tadi soal taman wisata religi. Tadi ada perwakilan antara massa dan pihak masjid, keduanya dapa berdialog dengan baik dan akhirnya ada kesepakatan yang diambil, yaitu diserahkan kepada pihak pemerintah kota Manado karena itu wewenang mereka,” ujar Hisar.
Lanjutnya, meski menjadi mediator, tapi pihak TNI-POLRI hanya menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelindung masyarakat.
“Situasinya aman hingga akhir, apalagi dari pihak TNI ada Pak Dandim yang bersama kami. TNI-POLRI disini hanya menjaha tugas kami, membantu menjaga keamanan,” tambahnya. (srisurya)