Manado, BeritaManado.com — DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar rapat paripurna dalam rangka penyampaian laporan keterangan pertanggung jawaban Gubernur Sulut tahun 2023.
Menariknya rapat paripurna DPRD Sulut itu mendapat sorotan tajam dari dua kader Banteng yang merupakan anggota fraksi PDIP, Jems Tuuk dan Sandra Rondonuwu.
Keduanya melontarkan interupsi setelah Ketua DPRD Provinsi Sulut Fransiscus Andi Silangen membacakan jumlah anggota DPRD yang hadir saat itu.
“Interupsi pimpinan, membahas laporan pertanggung jawaban Gubernur tahun anggaran 2023. Ini spesialis rapat paripurna hari ini. Tetapi tolong jelaskan kepada kami, kenapa tiga wakil pimpinan DPRD tidak hadir dalam rapat paripurna yang terhormat ini,” tanya Jems pada rapat paripurna Selasa, (26/3/2024) di ruang rapat Paripurna DPRD Sulut.
Di samping itu pula, Interupsi juga datang dari Sandra Rondonuwu yang mengingatkan agar ketiga pimpinan yang tidak hadir karena ada kegiatan itu jangan sampai menggunakan uang negara.
“Saya kita ketiga pimpinan ini tidak hadir bahwa ada tugas yang lain, tapi tugas tersebut tidak mengambil uang negara yang ada di DPRD Provinsi Sulawesi Utara,” tegas Sandra.
Interupsi dari dua anggota DPRD Sulut itu pun langsung ditanggapi oleh Ketua DPRD Provinsi Sulut Fransiscus Silangen dengan penjelasannya
“Terima kasih kepada anggota DPRD yang terhormat bapak Jems Tuuk. Jadi, ketiga teman sejawat kita pimpinan DPRD sudah minta izin ke saya, ada kegiatan, sekiranya bisa dipahami. Untuk anggota DPRD yang terhormat Sandra Rondonuwu, itu menjadi perhatian dan terima kasih untuk masukannya,” terang Fransiscus.
Rapat paripurna DPRD pun dilanjutkan, dan tak berselang lama, wakil ketua DPRD Provinsi Sulut Raski Mokodompit hadir meskipun terlambat beberapa saat dan menyesuaikan dengan proses rapat paripurna yang sedang berlangsung.
(Erdysep Dirangga)