Manado – Hari ini diidentikan dengan hari lahir Pancasila yang merupakan ideologi bangsa. Bagimana tanggapan kaum muda terkait dengan Pancasila ditengah carutmarutnya persoalan kebangsaan saat ini. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” hal ini diutarakan oleh presiden pertama Indonesia yakni Soekarno.
Firman Mustika, salah satu unsur pimpinan HMI Cabang Manado kepada beritamanado menuturkan bahwa Pancasila saat ini harus di revitalisasi kembali. “Sikap dari para pemimpin dan penguasa yang terus mengerogoti kepentingan Pancasila seharusnya menjadi lawan bersama bagi segenap anak Negeri. Apalagi Indonesia sudah tuntas pada semua sila, dan kesemua itu sudah diketahui, tinggal bagaimana aplikasi serta pengamalannya saja,” papar Firman sapaan akrabnya.
Lain hanya dengan Firman, Aditya Kirana alumnis ilmu politik fisip Unsrat ini menuturkan bahwa “Pancasila jagan hanya dirayakan pada batas ceremonial saja, Pancasila mesti dihayati dan dijadikan laku hidup bukan hanya diperingati. Serta konteks kelembagaan, karena Indonesia adalah sebuah lembaga maka perlu memikirkan kembali ke-bhineka-an, terlepas dari penyatuan kewilayahan,” paparnya.(gn)
Manado – Hari ini diidentikan dengan hari lahir Pancasila yang merupakan ideologi bangsa. Bagimana tanggapan kaum muda terkait dengan Pancasila ditengah carutmarutnya persoalan kebangsaan saat ini. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” hal ini diutarakan oleh presiden pertama Indonesia yakni Soekarno.
Firman Mustika, salah satu unsur pimpinan HMI Cabang Manado kepada beritamanado menuturkan bahwa Pancasila saat ini harus di revitalisasi kembali. “Sikap dari para pemimpin dan penguasa yang terus mengerogoti kepentingan Pancasila seharusnya menjadi lawan bersama bagi segenap anak Negeri. Apalagi Indonesia sudah tuntas pada semua sila, dan kesemua itu sudah diketahui, tinggal bagaimana aplikasi serta pengamalannya saja,” papar Firman sapaan akrabnya.
Lain hanya dengan Firman, Aditya Kirana alumnis ilmu politik fisip Unsrat ini menuturkan bahwa “Pancasila jagan hanya dirayakan pada batas ceremonial saja, Pancasila mesti dihayati dan dijadikan laku hidup bukan hanya diperingati. Serta konteks kelembagaan, karena Indonesia adalah sebuah lembaga maka perlu memikirkan kembali ke-bhineka-an, terlepas dari penyatuan kewilayahan,” paparnya.(gn)