
Manado, BeritaManado.com — Kabar adanya oknum yang membuang karangan bunga milik Gerakan Perempuan Sulut (GPS) di Sekretariat DPRD Sulut mendapat penjelasan Sekretaris DPRD Sulut Glady Kawatu.
Dikatakan Glady Kawatu, karangan bunga yang ucapannya merupakan wujud pernyataan pendapat/aspirasi masyarakat dalam hal ini GPS yang disampaikan di Kantor DPRD Sulut wajib dihargai dan dihormati.
“Karena Kantor DPRD Sulut adalah rumah rakyat. Saya yang meminta memajang di depan kantor agar pimpinan dann anggota membaca aspirasi dimaksud,” ungkap Kawatu, Senin (22/3/2021) sore ini.
Namun, lanjut Kawatu, sepulang dari acara yang dihadirinya di luar kantor, dirinya menemukan karangan bunga tersebut sudah tidak pada tempatnya.
“Saya heran karangan bunga tersebut sudah tidak ada, saya meminta Kabag Umum menempatkan kembali di tempatnya semula dan mencari tahu siapa yang memindahkannya dan atas petunjuk siapa,” ujarnya.
Dirinyapun memastikan, pemindahan karangan bunga tersebut bukan akan perintahnya.
“Jadi bukan atas petunjuk Sekwan. Tapi, bersyukur sudah dikembalikan di tempat semula,” tutur Kawatu.
Sebelumnya diberitakan, Kecaman keras datang dari GPS.
GPS berang karena karangan bunga yang dikirimkan ke Kantor DPRD Sulut diduga dibuang.
Koordinator GPS, Ruth Ketsia mengatakan, karangan bunga tersebut ditujukan kepada DPD I dan Fraksi Golkar di gedung cengkeh.
Menurut Ruth Ketsia, pesan dalam karangan bunga merupakan ungkapan hati sejumlah organisasi perempuan di Sulut yang berduka cita atas matinya rasa kemanusiaan Golkar Sulut karena mengaktifkan kembali James Arthur Kojongian (JAK) sebagai ketua harian.
(AnggawiryaMega)