Manado, BeritaManado.com – Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Bambang Waskito, mengakui pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak berdampak pada perselisihan di masyarakat.
Dijelaskan Bambang Waskito ketika menjadi keynote speaker pada Diskusi Publik “Mewujudkan Pemilukada yang Aman dan Damai” yang digelar Forum Wartawan DPRD (Forward) Sulut, bekerjasama dengan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Tumbelaka Akademic, di rumah kopi Sario, Jumat (9/2/2018) sore, kepolisian telah memetakan resiko konflik.
“Harus diakui Pemilukada sering mengakibatkan perpecahan di masyarakat, jika empat pasangan calon menyebabkan empat kelompok, dua calon juga tercipta dua kelompok. Tapi di Sulut selama ini Pemilukada berlangsung aman dan damai, mungkin ketika Tuhan menciptakan daerah ini Tuhan dalam keadaan tersenyum sehingga toleransi sangat terasa di sini,” jelas Kapolda Bambang Waskito pada diskusi yang dimoderatori Ketua Forward Sulut, Jerry Palohoon ini.
Kapolda Bambang Waskito juga mengajak media berperan sebagai pendingin ketika suasana Pemilukada mulai panas. Media memiliki kontribusi besar pada suksesnya kegiatan demokrasi.
“Ibarat mesin mobil yang mulai panas jangan sampai menguap apalagi meledak. Media memiliki fungsi pendingin ketia suasana mulai panas. Pemilukada bukan momentum yang perlu ditakuti, tapi jadikan Pemilukada kita memilih pemimpin yang baik dan berintegritas,” tukas Kapolda pada diskusi juga menampilkan pembicara Ketua Komisi 1 DPRD Sulut, Drs Ferdinand Mewengkang MM dan akademisi Unsrat Dr Ivan Kaunang, Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulut, Tonny Lasut, serta dihadiri lebih dari 50 wartawan ini.
Di akhir diskusi dilaksanakan deklarasi penandatanganan komitmen Mewujudkan Pemilukada yang Aman dan Damai.
(JerryPalohoon)