
Siau Barat-Pengalaman 1,5 jam di atas lautan antara Pulau Makalehi menuju Siau bakal tidak dilupakan 50-an lebih penumpang kapal motor, antara lain pasangan kandidat pemimpin Sitaro, Winsulangi Salindeho dan Piet Hein Kuera (Salera).
Ini adalah pengalaman menegangkan saat kapal diduga akan disabotase oleh Nahkoda kapal. Caranya, kapal besi itu coba ditabrakan ke karang yang berada di depan dermaga Makalehi, Kecamatan Siau Barat. Peristiwa mencekam itu terjadi sekitar pukul tujuh malam tadi, Senin (6/5).
Sontak seluruh penumpang berteriak karena kapal bukannya menghindari, malah melaju menyongsong karang. Nahkoda kemudian meninggalkan kemudinya, namun untung ada pemilik kapal bernama Eddy yang segera menurunkan gas dan membanting kemudi.
Namun tak sampai situ, si kapten malah berusaha mencabut selang-selang bahan bakar seraya teriak, “majuu banteng, mo kalaah ngoni..”
Sekejap ajudan Piet Kuera—Wakil Bupati Sitaro—anggota kepolisian, segera mengamankan pelaku. Kapal sempat terombang-ambing akibat kemudi tidak stabil saat sang ajudan berusaha melerai keributan yang ditimbulkan pelaku.
Herson Anise (70-an), salah satu penumpang kapal yang berpengalaman 40 tahun sebagai kapten kapal di laut dalam, langsung menduga peristiwa menegangkan ini adalah dugaan sabotase, percobaan pembunuhan terhadap dua kandidat bupati dan wakil bupati Sitaro.
“Bisa jadi ini sabotase, tadi memang mencurigakan saat kapal itu mundur karena alasannya jangkar tidak bisa ditarik, padahal sebenarnya hanya nyangkut di karang tipis dan bisa ditarik,” tandas Herson.
Kapal motor ini akhirnya tiba dengan selamat di Dermaga Pehe dalam perjalanan 1,5 jam, sekitar 5 kilo dari Ondong, ibukota Sitaro. Sang kapten kapal yang memicu keributan terpantau beritamanado sudah diamankan ABK. (alf)