Tahuna — Belum lama menempati jabatan sebagai pimpinan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Sangihe, mantan Kadis PPKAD Olden Lahamendu sudah menuai sorotan.
Pasalnya, Lahamendu diduga telah melakukan transaksi jual beli salah satu tempat yang selama ini digunakan sebagai kantor di Pasar Towo’e, kepada pedagang untuk digunakan sebagai lokasi ruko. Hal ini diungapkan oleh ketua LP3ST Kabupaten Sangihe, Very Bawoleh kepada Beritamanado Sabtu (5/10) Malam.
“Pemerintaha Sangihe sudah semakin terpuruk, kalau pejabat semuanya seperti ini hanya mementingkan dirinya sendiri,” tukas Bawole.
Salah satu wartawan senior Nusa Utara itu menjelaskan, dirinya bersama masyarakat akan menolak bila lokasi pasar yang selama ini dijadikan tempat kerja bagi para petugas pasar harus diperjualbelikan. Hal itu sangat beralasan, karena bila sudah diberikan kepada pedagang, petugas- petugas pasar akan terlantar karena tidak memiliki gedung untuk mereka bekerja.
Olden Lahamendu ketika dihubungi membantah dirinya sudah menjual lokasi kantor pasar kepada pedagang. “Itu tidak benar, saya tidak pernah menjual kantor pasar kepada pedagang,” cetusnya.
Meski diakui, ada permohonan dari para pedagang kepadanya untuk bisa menempati tempat tersebut, namun masih belum bisa memastikan apa bisa atau tidak digunakan.
“Memang sudah ada permohonan kepada saya dari pedagang, tapi belum saya setujui dan hingga saat ini kunci gedung itu ada masih saya pegang,” imbuhnya.Tahuna — Belum lama menempati jabatan sebagai pimpinan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Sangihe, mantan Kadis PPKAD Olden Lahamendu sudah menuai sorotan.
Pasalnya, Lahamendu diduga telah melakukan transaksi jual beli salah satu tempat yang selama ini digunakan sebagai kantor di Pasar Towo’e, kepada pedagang untuk digunakan sebagai lokasi ruko. Hal ini diungapkan oleh ketua LP3ST Kabupaten Sangihe, Very Bawoleh kepada Beritamanado Sabtu (5/10) Malam.
“Pemerintaha Sangihe sudah semakin terpuruk, kalau pejabat semuanya seperti ini hanya mementingkan dirinya sendiri,” tukas Bawole.
Salah satu wartawan senior Nusa Utara itu menjelaskan, dirinya bersama masyarakat akan menolak bila lokasi pasar yang selama ini dijadikan tempat kerja bagi para petugas pasar harus diperjualbelikan. Hal itu sangat beralasan, karena bila sudah diberikan kepada pedagang, petugas- petugas pasar akan terlantar karena tidak memiliki gedung untuk mereka bekerja.
Olden Lahamendu ketika dihubungi membantah dirinya sudah menjual lokasi kantor pasar kepada pedagang. “Itu tidak benar, saya tidak pernah menjual kantor pasar kepada pedagang,” cetusnya.
Meski diakui, ada permohonan dari para pedagang kepadanya untuk bisa menempati tempat tersebut, namun masih belum bisa memastikan apa bisa atau tidak digunakan.
“Memang sudah ada permohonan kepada saya dari pedagang, tapi belum saya setujui dan hingga saat ini kunci gedung itu ada masih saya pegang,” imbuhnya. (Gun Takalawangeng)