Bitung – Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkot Bitung dikabarkan kembali kemalingan.
Dari informasi, kejadian itu terjadi, Jumat (02/11/2018) malam dan uniknya pelaku tidak mencongkel ataupun membobol pintu seperti ketika aksi pencurian terjadi Selasa (10/07/2018) malam di kantor itu.
Uniknya, barang yang raib tak jauh beda dengan kejadian pertama, yakni perangkat yang berisi data-data kantor penting seperti laptop dan server data.
Kejadian itu dibenarkan Kepala Satpol PP Pemkot Bitung, Adri Supit dan mengakui aksi pencurian di Kantor Bappeda sangat janggal karena hampir mirip dengan kejadian pertama.
“Saya tadi pagi baru ketemu dengan Kepala Bappeda, Marcellino Lomban dan dari penjelasan beliau membenarkan jika kantor mereka kecurian lagi,” kata Adri saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu (03/11/2018).
Menurut Adri, Marcellino tidak habis pikir karena jendela ataupun pintu tak ada tanda-tanda dibuka paksa atau dicongkel.
“Dan katanya barang yang hilang cuma sebatas laptop yang berisi data kinerja kantor sedangkan barang-barang elektronik lainnya yang ada di dekat laptop tak diambil,” katanya.
Dirinya bersama Kepala Bappeda berkesimpulan, aksi itu diduga melibatkan orang dalam atau staf yang coba mensabotase kegiatan kantor.
“Kecurigaan itu makin kuat saat anggota saya kemarin sore coba mengambil keterangan kepada beberapa staf disitu tapi mereka tidak mau memberikan penjelasan sama sekali,” katanya.
Ditanya apakah kejadian itu sudah dilaporkan ke Polisi, ia menyatakan dari informasi yang didapatkan pihak Bappeda sudah melapor.
“Katanya sudah melapor (Polisi, red), tapi lebih jelasnya silakan tanyakan ke Bappeda karena mereka yang harus melapor langsung,” katanya.
Sementara itu, Selasa (10/07/2018) malam lalu, ada dua ruangan di Kantor Bappeda yang menjadi sasaran pelaku, yakni ruangan bendahara dan kepala badan hingga laptop dan PC yang berisi data keuangan serta Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) raib.
Anehnya, di dalam kedua ruangan itu ada laptop dan PC lain tapi tak ikut hilang karena yang diangkut pelaku hanya laptop serta PC yang beriskan data-data penting Bappeda.
Dan kasus itu sudah dilaporkan ke Polisi tapi hingga kini belum terungkan siapa pelakunya hingga kejadian serupa terulang kembali.
(abinenobm)