MANADO – Kebiasaan tidak hadir alias “hobi bolos” sejumlah Legislator Sulut penghuni gedung cengkih manakalah selesai mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker), mendapat kritikan tajam dari Legislator Sulut lainnya, yakni ketua komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Steven Kandouw.
Kepada sejumlah wartawan, Senin (03/10) pagi tadi di ruang kerjanya, Kandouw menyampaikan kritik untuk teman-temannya sesama legislator untuk memperbaiki kinerjanya, bukan malahan melestarikan kebiasaan membolos usai Kunker.
“Rekan-rekan wartawan bisa melihat sendiri bukan, mana rekan-rekan sekerja saya, tak tahu dimana rimbanya mereka, padahal ini hari Senin, seharusnya pada hari pertama di minggu kerja ini, rekan-rekan anggota dewan melakukan rapat konsolidasi per-komisi untuk membahas agenda kerja mingguan,” keluh Kandouw.
Steven juga mengkritik keberadaan Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut yang ikutan membolos usai Kunker. “BK gak jelas. Seharusnya menjadi teladan bukan menjadi contoh buruk seperti ini. Ketua BK beserta jajarannya perlu dikritik kalau tak berubah, akan ada usulan pergantian,” ungkap Kandouw.
Sebagaimana pantauan beritamanado di lapangan, dari ke 45 anggota DPRD Sulut, hingga pukul 15.00 Wita hari ini, hanya terlihat 5 anggota DPRD, masing-masing Steven Kandouw, Soenardi Soemantha, Farid Lauma, Lexi Solang dan Sudirman Hasan. (id)