Jusuf Kalla menyampaikan sambutan dihadapan wisudawan dan wisudawati Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (30/05/2024). Foto: Ist

BeritaManado.com — Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), berharap alumni Universitas Muhammadiyah menjadi penggerak dalam memajukan ekonomi Islam.

JK menilai, persoalan ekonomi masih menjadi sektor yang menjadi kekurangan umat Islam Indonesia saat ini.

“Saat ini, kita memang maju dalam agama tapi kita kurang dalam kemajuan ekonomi. Pengandaiannya ada 10 orang masuk mall, tujuh di antaranya menggunakan jilbab. Namun ada 100 orang kaya, hanya 15 orang Islam,” kata JK saat menyampaikan sambutan dihadapan wisudawan dan wisudawati Universitas Muhammadiyah Jakarta, melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Kamis (30/05/2024).

Kondisi tersebut tentu menjadi pemikiran JK selama ini.

Pasalnya, Islam memiliki latar belakang sejarah yang panjang terkait kebangkitan Islam.

Selain itu, ajaran Islam telah mengedepankan perlunya menjadi umat yang maju dalam bidang perekonomian seperti yang dijalani Nabi Muhammad SAW.

“Islam menganjurkan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Nabi Muhammad itu lebih lama menjadi pedagang dibanding menjadi Rasul.

Itu sudah menjadi dasar utama yang kita bisa jadikan pedoman untuk meningkatkan peranan kita dalam bidang ekonomi,” tambah JK.

Ketua Umum DM itu menyebut lima rukun Islam yang dua di antaranya adalah hanya bisa dilakukan oleh orang orang mampu yakni zakat dan haji.

“Agama kita sangat mendukung untuk maju disektor ekonomi. Disitulah harga yang harus kita laksanakan karena disitulah kekurangan kita selama ini. Kita harus prihatin jika hanya mampu melaksanakan tiga rukun Islam,” tegasnya lagi.

JK juga menyebut, setiap tahun Indonesia mencetak hampir satu juta sarjana. Namun ironisnya, yang diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS) hanya sekitar 250 ribu orang.

Selebihnya harus berjuang untuk bekerja sendiri. Olehnya itu, JK dengan ekstrim meminta para alumni

Universitas Muhammadiyah melupakan cita-cita jadi PNS.

“Sekarang coba lupakan ingin jadi pegawai negeri. Jadilah pengusaha seperti tuntutan agama kita. Kita hanya kurang semangat melakukan itu Befikirlah dan mulailah,” katanya memompa semangat para alumni.

“Jangan mengeluh, karena mengeluh tidak menyelesaikan persoalan. itu tantangan yang berat” imbuh Ketua Umum PM itu lagi.

JK mengingatkan, sebagai penduduk dengan muslim terbanyak di Indonesia, maka umat Islam pasti memiliki banyak sarjana. Sayangnya hanya sedikit yang berani menghadapi hidup menjadi pengusaha.

“Mulailah bertebaran. Jangan kebanyakan ngopi, kebanyakan ngobrol dan kebanyakan main game. Itu tidak baik Kita kekuragan pengusaha yang memajukan bangsa ini,” ungkap JK yang disambut tawa lepas para alumni.

Tak lupa iamembeberkan, jika para pendiri organisasi Islam di Indonesia adalah para pedagang. Seperti pendiri Muhammadiyah dan pendiri Nahdathul Ulama (NU).

Bahkan tokoh-tokoh penyebaran Islam di Indonesia adalah pedagang-pedangang yang merangkap ulama.

Lebih jauh, JK juga menyadarkan mahasiswa tentang pentingnya untuk tetap meningkatkan ilmu pengetahuan.

Menurut JK, tidak ada negara maju tanpa ilmu.

“Demikian halnya dengan kemajuan Islam yang juga didasari oleh kemajuan ilmu dan teknologi,” pungkasnya.

(Alfrits Semen)




Bagikan: