Manado-Ketua Jaringan Lembaga Konsumen Indonesia (JLKI) Sulawesi Utara, Yudi Robot, mengatakan tabung gas elpiji 3 kilogram yang menjadi progam subsidi pemerintah untuk rakyat sesuai dengan isi aslinya yakni 3 kilogram. Satu tabung tersebut sudah berkurang antara 1 sampai 2 ons.
“Kalau di Sulut tabung gas elpiji 3 kilogram digunakan sekitar 300 ribu kepala keluarga(KK). Dari angka tersebut ada sekitar 100 ribu tabung yang tidak sesuai ukuran aslinya,” ucapnya, Sabtu (4/8).
Diutarakannya kalau tabung 3 kilogram harganya Rp 15 ribu dan di satu tabung berkurang 1 sampai 2 ons, dihitung 1 ons itu harganya Rp 500. “Ada KK yang memakai setiap minggu 2 kali pergantian tabung gas, jadi 1 minggu ada sebanyak 200 ribu tabung gas yang diganti,” ucapnya.
Dari data ini dalam sebulan itu ada sekitar Rp 100 juta yang didapat Pertamina dari penjualan tabung yang tidak sesuai ukuran. Kemudian dalam setahun Pertamina bisa ambil Rp 1,2 miliar. “Ini bukan saja terjadi di Sulut, pasti di seluruh Indonesia dan kita hitung saja keuntungannya seperti apa, jadi bisa dikata Pertamina menjual elpiji yang bohong,” ucapnya.(cci)