”Namun kalau Pak Gubernur tidak bisa mengatasi kelangkaan minyak tanah, kami minta bapak mundur dari jabatan, ”ujar Petonengan, dihadapan petinggi PT Pertamina, dan pendemo di ruangan kantor tersebut, Selasa (13/12).
Petonengan, menegaskan, sudah menjadi tugas utama Gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah, dan PT Pertamina selaku penyalur BBM termasuk minyak tanah, untuk mencukupi kebutuhan minyak tanah rakyat Sulut.
”Sekarang mama-mama di rumah sedang mempersiapkan kue, dan masakan untuk perayaan Natal. Tapi sekarang tidak bisa lagi karena mereka tidak mempunyai minyak tanah di rumah, ”ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC GAMKI Manado, Ruby Rumpesak dalam orasinya, menyatakan keheranannya terhadap Pertamina yang setiap menjelang Natal selalu tidak bisa mencukupi BBM termasuk minyak tanah. ”Ada apa ini? Jadi kami minta pihak Pertamina menyalurkan minyak tanah yang cukup ke rakyat, ” koarnya.
Sedangkan Billy Johanis, dalam orasinya meminta agar Pertamina memperhatikan masyarakat kepulauan yang semakin sulit mendapatkan minyak tanah. ”Kasihan masyarakat di Bunekan, Mantehage, Siladen, dan lainnya yang semakin sulit mendapatkan minyak tanah. Ini karena tidak ada penambahan stok minyak tanah ke masyarakat terutama warga di daerah kepulauan, ”ujarnya.(del)