Manado – Jesen Malee, bocah berusia 8 tahun asal Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget ini boleh menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Jesen sendiri pada usia sekitar 1,5 tahun terdiagnosa mengalami kelainan pada bagian dalam organ jantungnya.
Ibunda Jesen Eva Poluan menuturkan kepada BeritaManado.com, Rabu (23/8/2017) siang kemarin di RSUP Prof Kandou Manado bahwa apa yang diderita anaknya itu merupakan kelainan jantung bawaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RSUP Prof Jesen yang waktu itu belum genap usia 2 tahun itu, maka direkomendasikan untuk segera dilakukan operasi untuk memperbaiki kelainan pada jantung.
Adapun tanda-tanda sebelum Jesen diperiksa dokter, mangalami kebiruan di bagian tertentu pada tubuh seperti bibir dan kuku serta sesak nafas. Hal yang mengkhawatirkan itu langsung ditindaklanjuti dengan membawanya ke rumah sakit.
“Anak saya itu dioperasi pada usia 5 tahun, tepatnya 20 Oktober 2015. Operasi dilakukan di Rumah Sakit Jakarta Heart Center. Puji Tuhan operasi berjalan lancar dan anak saya kini lebih sehat dan sudah bisa beraktivitas secara normal,” kata Eva.
Ditambahkannya, sebagaimana petunjuk dokter, selaku orangtua melakukan pemeriksaan kembali kondisi jantung Jesen setiap 6 bulan sekali. Tujuannya untuk memastikan jantung telah bekerja dengan normal atau sebaliknya.
“Sebagaimana yang kami alami ini, maka kiranya dapat menjadi pelajaran berharga bagi orang lain. Ada baiknya para orangtua segera melakukan pemeriksaan kondisi jantung sejak dini terhadap anak-anaknya dan jangan sampai terlambat,” tuturnya.
Dari tinjauan literature dan penjelasan dokter, kelainan jantung bawaan yang diderita Jesen tergolong dalam istilah yang disebut Tetralogi Fallot atau lebih dikenal dengan singkatan TOF. Hal ini merupakan komplikasi kelainan jantung bawaan yang cukup khas dan melibatkan empat kondisi.
Keempat kondisi yang dimaksud yaitu Sekat bilik jantung berlubang (Ventricular Septel Defact/VSD), penyempitan katup paru (Pulmonary Stenosis/PS), bilik kanan jantung membesar (hipertrofi) dan akar aorta tepat berada di atas lubang VSD. Untuk kasus yang dialami Jesen, luang yang terdapat pada bilik jantung lebih dari 10 milimeter.
Darah yang mengalir dari bilik kanan melalui lubang VSD menuju bilik kiri. Hal itu terjadi karena adanya hambatan pad akatop paru. Setelah masuk ke bilik kiri, darah yang rendah oksigen dipompa ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh. Itulah sebabnya penderita TOF memiliki kulit yang membiru. (frangkiwullur)