
Manado, BeritaManado.com — Anggota DPRD Provinsi Sulut Jems Tuuk menyoroti Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang memberikan penambahan angaran pada Dinas Sosial yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Jems mengungkapkan, Dinas Sosial hanya mendapatkan penambahan anggaran Rp1, 6 miliar pada APBD Perubahan dengan kondisi badai Elnino saat ini, masyarakat miskin.
“Kita bisa bayangin Dumoga saja sebagai sentra produksi beras, berasnya tidak ada, karena ada rehabilitasi jaringan irigasi. Pak Sekprov tahu pasti,” sorot Jems Selasa, (5/5/2023) pada rapat badan anggaran DPRD Sulut.
Lanjut Jems, kalau Dumoga sendiri tidak ada beras, bagaimana dengan Manado yang tidak ada sawah.
“Seperti kata pak Artur tadi, kalo nyanda ada beras, mo celakah torang,” timpal Jems mengutip ucapan anggota DPRD Artur Kotambunan.
Jems juga merasa lucu dan mempertanyakan anggaran Dinas Sosial hanya naik Rp1,6 miliar sementara anggaran Dinas Kominfo naik Rp8 miliar.
“Apakah TAPD mencapture atau tidak kondisi di lapangan. Sekali pun mereka mengatakan. Kami menjual beras murah. Beras murah dijual di mana? di grand puri dia jual,” sindir Jems sembari tertawa kecil.
Menurut Jems, biasanya yang menjadi window yang bisa membantu masyarakat ketika susah adalah Dinas Sosial.
“Lantas kenapa Dinas Komunikasi Informatika naik Rp8 miliar, sementara Dinas Sosial 1,6 miliar, ditambah lagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) cuma di kasi Rp150 juta,” sambung Jems.
Disamping itu pula, Ketua TAPD Provinsi Sulut yang juga Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel melalui Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Clay Dondokambey mengungkapkan, alokasi anggaran di Dinas Kominfo memang besar.
“Itu karena ada anggaran media di dalamnya,” ungkap Clay.
Tak hanya Jems, sejumlah anggota DPRD lainnya juga mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian pada ketahanan pangan dan pertanian untuk menghadapi badai Elnino yang saat ini sedang terjadi.
(Erdysep Dirangga)