MANADO – Masih ingat pernyataan Kapolda Sulut, Brigjen Pol Carlo Brix Tewu tentang jaminan keamanan di Sulut menjelang perayaan Natal bagi umat kristiani 25 Desember 2010 dan Tahun Baru 01 Januari 2011. Namun kali ini pernyataan tersebut seakan mulai diragukan kalangan warga kota Manado.
Bagaimana tidak?, Senin (20/12/10) kemarin, sekitar pukul 12.00 Wita, kasus
perampokan kembali terjadi di Manado, kali ini kembali menimpa korban seorang nasabah Bank Mandiri, Maria Julita Wati (39) warga Manado.
Wati yang saat ini sedang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit pancaran kasih usai dianiaya kawanan perampok bersenjata, menceritakan, korban yang saat itu baru saja mencairkan uang senilai Rp 150 juta dari Bank Mandiri Pusat berniat bersinggah dulu di Gereja Katedral yang terletak di bilangan jalan Samratulangi.
Tak disangka korban yang merupakan karyawan Toko Sinar Harapan ini saat baru saja turun dari mobil Kijang Inova warna hitam DB 2828 AJ ini langsung disambut aksi empat lelaki kawanan perampok dengan menggunakan sepeda motor RX king lengkap dengan senjata yang belakangan digunakan untuk memotong jemari korban yang ketika itu sempat melakukan perlawanan guna mempertahankan tas yang berisi uang tersebut.
Saat ditanya, bagaimana rupa pelaku, korban tak bisa menggambarkan mengingat keempat pelaku menutupi wajahnya dengan menggunakan masker motor.
“Saya tak tahu rupa mereka, kejadian begitu cepat apalagi mereka menganiaya saya dengan senjata tajam,” ujar korban seraya menangis.
Saat dikonfirmasi, Kapolda Sulut melalui Kabid Humas, Ajun Komisaris Besar
Polisi (AKBP) Benny Bella, menjelaskan bahwa itu adalah kecerobohan korban tersebut, “kalau sudah kejadian, baru butuh polisi. Kan sudah dibilang kalau ingin mengambil uang, sebaiknya minta pengawalan polisi,” ungkap Bela. Namun menurutnya kasus ini akan ditindak-lanjuti oleh Polisi.
Menyikapi hal ini, Aktivis Gerakan Peduli Rakyat, Taufik Tumbelaka meragukan kinerja dari jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulut. Pasalnya persoalan ini seakan menepis citra kepolisian yang menurut Kapolda Sulut, Polisi siap menjaga keamanan dan memberikan kenyamanan di Sulut.
“Kalau saya tak salah, belum lama kejadian serupa bukannya juga pernah terjadi dan kerugian saat itu sebesar Rp 90 juta dan hingga saat ini Polda terkesan kesulitan dalam mengungkap pelakunya,” ujar Tumbelaka.
Dirinya juga menghimbau kepada Kapolda Sulut agar secara serius mengungkap persoalan ini, mengingat ini juga merupakan citra dari kepolisian. (IS)